PESISIR TENGAH – Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) masih terus memantau dan memaksimalkan penyerapan pupuk bersubsidi dari Pemerintah kepada petani setempat agar lebih maksimal, hingga Desember 2023.
Kabid Prasarana Pertanian, Ade Kurniawan, S.P., mendampingi kepala DKPP Kabupaten Pesbar, Unzir, S.P., mengatakan, terhitung sampai Oktober 2023 lalu, hingga kini serapan pupuk bersubsidi diseluruh petani di Kabupaten Pesbar rata-rata masih diatas 60 persen, bahkan ada yang belum mencapai lima persen.
“Untuk itu, kita kembali mengingatkan petani agar dapat memaksimalkan pemupukan terhadap tanamannya, baik pada tanaman padi dan tanaman perkebunan lainnya,” katanya, Rabu (8/11).
Karena, kata dia, saat ini sudah memasuki November 2023, sehingga dikhawatirkan dalam penyerapan pupuk bersubsidi itu nanti tidak maksimal.
Untuk itu, diharapkan ini harus menjadi perhatian bersama, baik seluruh kelompok tani maupun semua petani di Kabupaten setempat. Sehingga kebutuhan pupuk bersubsidi yang telah tersedia itu dapat terserap maksimal.
”Terlebih dalam penyerapan pupuk bersubsidi itu tentunya juga bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi pertanian masyarakat,” jelasnya.
Masih kata dia, pihaknya juga mengkhawatirkan jika ditahun ini alokasi pupuk bersubsidi yang telah disiapkan itu tidak terserap maksimal, akan berdampak pada realisasi untuk alokasi pupuk bersubsidi ditahun berikutnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang ada bahwa sampai dengan akhir Oktober 2023 lalu, untuk realisasi serapan pupuk bersubsidi itu seperti pupuk jenis Urea dari alokasi 5.732 ton baru tersalur 3.549,50 ton atau baru terserap 61,92 persen.
”Kemudian, pupuk NPK dari alokasi 5.310 ton, baru tersalur 3.392,10 ton atau 63,88 persen, serta NPK Formula dari alokasi 160 ton baru tersalur lima ton atau 3,13 persen, semua serapan itu memang mengalami kenaikan dari realisasi hingga September 2023 lalu,” kata dia.
Menurutnya, dalam realisasi penyaluran pupuk bersubsidi yang masih belum maksimal itu memang karena musim kemarau yang berkepanjangan, dan itu menjadi salah satu faktor utama petani. Meski begitu, sejak beberapa hari terakhir diwilayah Pesbar juga sudah mulai turun hujan, sehingga kondisi itu bisa diamnafaat petani untuk melakukan pemupukan.
”Karena kita khawatir sampai dengan akhir tahun ini jika petani tidak memaksimalkan pemupukan itu akan berdampak terhadap realisasi penyerapan pupuk bersubsidi dikabupaten kita ini,” pungkasnya.(yayan/*)