BALIKBUKIT - Mantan Bupati Lampung Barat yang juga pencetus pendirian sekolah kopi dan kampung kopi di Lampung Barat Hi. Parosil Mabsus, mengungkapkan saat ini harga kopi di Lampung Barat sedang dalam tren yang bagus.
Untuk itu, ia mengajak petani kopi agar lebih meningkatkan kewaspadaan.
”Kita lebih baik mencegah dengan tingkatkan keamanan baik di kebun maupun di kampung dengan mengaktifkan ronda malam,” ungkapnya.
”Tingkatkan koordinasi baik dengan aparat terdekat maupun kepolisian, sebab kejahatan itu bisa terjadi karena adanya kesempatan," terus dia.
Ia menambahkan, petani kopi jangan terlena dalam menghadapi musim raya dan harga yang meroket. Melainkan harus memperhatikan kemananan agar harapan yang ditunggu selama satu tahun ini tidak menjadi kekecewaan.
Pria yang punya julukan Bupati Kopi ini juga mengajak masyarakat untuk bisa lebih bijak memanfaatkan hasil panen. “Terutama dalam hal untuk terus memprioritaskan perawatan kebun serta tanaman agar tahun berikutnya bisa lebih optimal,” sebutnya.
Sebab menurut penggagas Sekolah Kopi dan Kampung Kopi Rigis Jaya ini, banyak petani yang masih menggunakan hasil panen untuk hal yang kurang produktif.
“Kita lihat tahun 1998 silam, harga kopi sangat fantastis. Namun banyak petani yang menggunakan uang untuk hal-hal yang kurang produktif. Buah kopi kita bagus, bahkan harganya juga tinggi saat ini. Untuk itu, manfaatkan uang dengan prioritas dan bijaksana," pungkasnya.
Sebelumnya, Polsek Bandar Negeri Suoh (BNS), Lampung Barat mulai meningkatkan patroli jelang panen raya kopi di wilayah setempat. Patroli yang mulai rutin dilakukan ini guna menekan pencurian kopi.
Polsek BNS akan meningkatkan patroli pada wilayah-wilayah yang dianggap rawan pencurian kopi di Suoh dan BNS.
Kapolsek BNS Iptu Panjaitan mengatakan, pihaknya akan berupaya menjaga keamanan mengingat harga kopi yang semakin tinggi.
”Ini adalah salah satu upaya kami menjaga situasi tetap kondusif di wilayah Suoh dan Bandar Negeri Suoh. Mengingat harga kopi saat ini sedang tinggi, kami akan antisipasi tindak pencurian kopi yang langsung dipetik di kebun oleh pencuri,” terusnya.
Menurut Iptu Panjaitan, patroli yang dilakukan merupakan patroli yang dilaksanakan secara estafet dan berkala. Khususnya pada jam-jam rawan tindak pencurian yakni pada malam hari dimana orang-orang sedang beristirahat.
“Kami akan mellakukan patroli ini secara bergantian pada malam hari, apalagi saat sedang terang bulan. Basanya pencuri kopi lebih mudah melakukan aksinya. Maka dari itu kami patroli dari sore hingga dini hari secara bergantian,” tambahnya.
Ia menambahkan, patroli serupa juga akan dilakukan di seluruh wilayah Lampung Barat yang akan melaksanakan panen raya kopi. “Sehingga para petani kita yang akan melakukan panen raya tidak akan mengalami kerugian dan kondusivitas tetap terjaga,” pungkasnya. *