BALIKBUKIT - Satuan Reserse dan Kriminal (Sat-Reskrim) Polres Lampung Barat hingga kini belum dapat menjelaskan motif peristiwa duel berdarah yang melibatkan Peratin Bahway, Kecamatan Balikbukit, Badri dengan aparatur pekon atau tak lain salah satu Kepala Pemangku di wilayah setempat, Ikhwan.
Sementara hingga Senin (13/11), kondisi keduanya hingga kini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Alimuddin Umar (RSUDAU) pasca menjalani operasi akibat sejumlah luka senjata tajam yang dialami keduanya.
Kasat Reskrim Polres Lambar Iptu Juherdi Sumandi, S.H, M.H., mengaku hingga kini pihaknya belum dapat menyimpulkan motif yang melatarbelakangi terjadinya duel berdarah tersebut. Namun dari hasil pemeriksaan sementara, perkelahian itu terjadi di gubuk milik Ikhwan yang saat kejadian keduanya sama-sama memiliki senjata tajam.
”Sampai sekarang belum bisa kita simpulkan motifnya. Karena dari proses lidik sementara, kedua belah pihak belum ada yang mau memberikan keterangan,” kata Juherdi.
Kemudian, terkait kedua belah pihak yang sampai hari ini juga tidak membuat laporan ke polisi, pihaknya memastikan tetap akan menindaklanjuti peristiwa pidana itu dengan menerapkan sistem laporan polisi model A, yang artinya polisi tetap memiliki kewenangan untuk melakukan penyelidikan.
”Yang pasti proses hukum tetap berjalan, meskipun tidak ada laporan dari keduanya, kita terapkan laporan polisi model A yang artinya kasus ini tetap bisa di proses, dan kecuali nanti keduanya memilih jalur restorasi justice,” jelasnya.
Diketahui, Warga Pekon Bahway, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat dikejutkan dengan peristiwa perkelahian yang melibatkan aparatur pemerintah pekon setempat pada Minggu (13/11) sekira pukul 15.00 WIB.
Perkelahian itu tidak lain melibatkan Peratin Bahway Badri yang berkelahi menggunakan senjata tajam dengan Ikhwan yang belakangan diketahui merupakan salah satu kepala Pemangku di wilayah setempat.
Akibat kejadian itu, baik Badri maupun Ikhwan sama-sama mendapati luka serius akibat sabetan senjata tajam. Dimana, Badri mengalami luka tusuk di bagian pantat sebelah kanan, dua luka tusuk di lengan sebelah kiri dan luka sayat di telapak tangan sebelah kiri.
Sementara, Ikhwan mengalami luka bacok di bagian leher bagian kanan, luka bacok di leher bagian kiri, luka bacok di kepala, luka bacok di bagian muka dan luka bacok di bagian lengan kiri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kronologis kejadian bermula pada Minggu (12/11) sekira pukul 12.00 WIB, saat itu Badri menghampiri Ikhwan di gubuk ladang milik Ikhwan di Pekon Bahway.
Sesampainya di sana, terjadil perkelahian antara keduanya yang mengakibatkan luka-luka yang di akibatkan oleh senjata tajam.
Setelah terjadi perkelahian Badri meninggalkan lokasi yang kemudian bertemu dengan salah seorang warga dan meminta tolong untuk diantarkan ke rumah sakit agar ia mendapat perawatan medis. Kepada warga tersebut, Badri bercerita bahwa ia baru saja berkelahi dengan Ikhwan dan keduanya sama-sama mengalami luka.
Untuk kondisi Ikhwan yang saat itu juga mengalami luka parah, berawal dari sang anak yang mendapatkan kabar dari ibunya bahwa Ikhwan terluka parah dan sedang berada di gubuk ladang miliknya.
Lalu sang anak langsung menjemput dan menuju ladang yang di maksud oleh ibunya dan membawa Ikhwan menggunakan sepeda motor menuju rumah sakit.