BELALAU - Anggota Komisi III DPRD Lampung Barat dari Ketua Fraksi Golkar Ismun Zani, angkat bicara dalam menyikapi kondisi toilet SDN 1 Bedudu, Kecamatan Belalau, yang terletak di Pemangku Waysemangka tidak dapat difungsikan karena ketiadaan air sehingga menggangu kenyamanan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), hingga menyebabkan siswa buang air sembarangan hingga haryus menumpang di toilet warga sekitar.
Politisi Partai Golkar tersebut merasa prihatin mengetahui kondisi tersebut, dimana dalam melaksanakan KBM membutuhkan kenyamanan untuk kekhusyukan belajar bagi siswa dan mengajar untuk guru.
Toilet, kata dia, salah satu sarana pendukung yang wajib dimiliki, bahkan dari aspek kesehatan pemerintah menerapkan kategori jumlah siswa dengan kapasitas ketersediaan toilet.
Sehingga dengan tidak berfungsinya toilet karena tidak memiliki air, jelas itu menjadi penghambat semua aktifitas dilingkungan SD setempat.
"Dapat kita bayangkan jika siswa kebelet buang air dan terpaksa di tahan karena toilet tidak berfungsinya atau harus berlari mencari tempat aman," katanya.
Sehingga terkait harapan pihak sekolah, pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) atau pemerintah pekon, dapat mengupayakan bantuan sumur bor.
Ismun Zani mengarahkan Disdikbud Lambar untuk segera menindaklanjuti dengan melakukan pengecekan lokasi sekaligus melakukan upaya dalam menyediakan kebutuhan sekolah. Sehingga terciptanya kenyamanan KBM dalam menjalankan sistem pendidikan Merdeka Belajar.
Terpisah Kadisdikbud Lambar Bulki Basri, S.Pd, M.M., juga memberikan respon positif dengan menerjunkan Seksi Sarana Prasarana (Sarpras) meninjau langsung lokasi.
" Kami langsung bertindak yakni Kasi Sarpras sudah ke lokasi dan saat ini menunggu hasil cek untuk mencarikan solusi terbaik," singkatnya.
Diberitakan sebelumnya dewan guru, komite dan wali murid SDN 1 Bedudu menyampaikan , beberapa tahun lalu SD 1 Bedudu mendapatkan bantuan fisik berupa renovasi gedung belajar dan pembangunan toilet.
Dari beberapa fasilitas bangunan yang di bangu, tapi untuk toilet tidak dapat difungsikan secara maksimal lantaran tidak adanya air.
Atas kondisi itu menjadi kendala baik siswa atau guru terkendala saat hendak buang air, seperti numpang di rumah warga. Bahkan tidak sedikit anak-anak terutama laki-laki masih buang air kecil sembarangan seperti di belakang gedung.
"Untuk dapat memanfaatkan toilet yang telah dibangun pemerintah di sekolah ini kami kami hanya dapat menggunakan setelah terjadi hujan, atau sifatnya tadah hujan, dan itu sangat tidak mencukupi dengan jumlah siswa dan guru," ungkapnya Asrodi salah satu guru
Terpisah Orang tua wali yang kebetulan juga Kepala Pemangku Waysemangka Alex Sunandar, mendampingi Peratin Alexander Metias, SE., sangat mendukung terhadap harapan dewan guru untuk bantuan sumur bor tersebut.
Sebab kata air merupakan salah satu kebutuhan penting dalam menunjang segala aspek kehidupan termasuk kelancaran dan kenyamanan belajar mengajar.