BALIKBUKIT - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republk Indonesia Ke-79, Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) Kabupaten Lampung Barat menggelar Ceramah dan Diskusi (Cerdis) Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) Remaja di Aula SMPN Satu Atap 1 Balik Bukit di Pekon Sedampah Indah, Jumat 16 Agustus 2024.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua KKI Kabupaten Lampung Barat Drs. Tono Suparman diikuti oleh siswa- siswi SMPN Satu Atap 1 Balik Bukit dan dihadiri oleh Kepala Sekolah SMPN Satu Atap 1 Balik Bukit Yulianda, S.Pd.I beserta jajaran dewan guru.
Dalam sambutannya, Ketua KKI Tono Suparman mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk memberi bekal pengetahuan khususnya tentang kesehatan reproduksi dan seksual remaja. Ada tiga permasalahan remaja yang biasanya disebut Triad KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) yaitu Kesehatan Reproduksi, HIV – AIDS, dan NAPZA (Narkotika, Psikotrofika, dan Zat Adiktif lainnya) serta Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP). “Semoga pengetahuan yang didapat bisa bermanfaat bagi anak remaja dan ditularkan ke anak remaja lainnya,” ujar Tono.
Sementara itu, Wakil Ketua KKI Lampung Barat Drs. Sandarsyah mengungkapkan, adapun pemateri berasal dari relawan dan pengurus KKI Kabuapaten Lampung Barat dengan materi yaitu Perkembangan dan Pertumbuhan Remaja (Drs. Tono Suparman), Kesehatan Reproduksi dan Seksual Remaja (Candra Gunawan, S.Kom), dan NAPZA/Narkotika, Psikotrofika, dan Zat Adiktif Lainnya (Drs. Sandarsyah).
“Maksud digelar kegiatan ini adalah untuk memberi pengetahuan terhadap anak/remaja tentang kesehatan reproduksi seksual di kalangan remaja,” ujar dia.
Seperti kita ketahui, permasalahan remaja saat ini adalah pergaulan bebas yang berakhir dengan pernikahan dini dan/atau aborsi. Lalu, penyalahgunaan NAPZA yang sebagian besar memakai jarum suntik yang rawan terjangkit HIV-AIDS. Selanjutnya persoalan lain adalah tingginya tingkat pernikahan dini.
Masih kata dia, di sisi lain para remaja hendaknya menjaga dan merawat alat kesehatan reproduksinya dengan baik agar tidak terkena Infeksi Menular Seksual (IMS) atau bahkan terjangkit HIV-AIDS.
Di samping itu para anak/remaja juga hendaknya juga menjauhi penyalahgunaan Narkoba. Yang jika ditinjau dari sisi kesehatan, penyalahgunaan Narkoba akan merusak sistem syaraf pusat, kerusakan hati, gugur kandungan, terinfeksi HIV-AIDS, serta Ketagihan dan ketergantungan.
Lalu secara psikologi, pengguna Narkoba akan berpengaruh terhadap pikiran dan prilaku seseorang menjadi liar dan sulit dikontrol. Juga akan meningkatkan angka kriminalitas di masyarakat serta akan terjadi konflik dengan orang tua, keluarga, dan masyarakat.
Secara ekonomi, lanjut dia, Narkoba juga akan menurunkan tingkat perekonomian masyarakat, disamping harga Narkoba yang tinggi, juga biaya rehabilitasinya tidak murah, dan dengan demikian akan menambah pengeluaran keluarga dan negara.
Dan pengguna Narkoba, ditinjau secara kualitas sumberdaya manusia akan menghasilkan generasi yang loyo dan tidak bisa bersaing dengan bangsa lain.
“Semua ini sejalan dengan tema yang digagas oleh Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) Kabupaten Lampung Barat pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-79 ini yaitu Penduduk Berkualitas, Indonesia Maju,” pungkas Sandarsyah. *