PESISIR TENGAH – Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) merupakan salah satu wilayah penghasil komoditas getah damar, bahkan memiliki kualitas ekspor (damar mata kucing). Tapi, hingga kini harga damar dipasaran masih belum tergolong stabil. Sehingga, diharapkan kondisi itu dapat menjadi perhatian Pemkab setempat.
Firmansyah, salah seorang pengepul getah damar di Pasar Way Batu, Kecamatan Pesisir Tengah, mengakui kini harga getah damar memang belum tergolong stabil. Seperti pada Juli 2024 lalu harga getah damar mengalami penurunan, tapi harga jual di lapangan atau dari tingkat petani itu masih tinggi.
“Untuk harga getah damar memang belum sepenuhnya stabil, karena itu diharapkan kedepan kondisi harga getah damar di Kabupaten Pesbar ini bisa stabil dan mengalami kenaikan,” katanya.
Terlebih, kata dia, Kabupaten Pesbar merupakan salah satu Kabupaten penghasil komoditas getah damar terbesar di Lampung, atau bahkan se-Indonesia. Sehingga, diharapkan dengan adanya komoditas unggulan itu kedepan harga komoditas getah damar bisa lebih baik.
“ Kalau kondisi harga getah damar di Kabupaten Pesbar ini baik, dan harganya tinggi, akan sangat berdampak pada masyarakat, terutama bagi petani damar kita,” jelasnya.
Dikatakannya, kondisi harga getah damar di Kabupaten Pesbar berbeda-beda, karena sesuai dengan tingkatan kualitas getah damar itu. Seperti untuk kualitas asalan saat ini dengan harga sebesar Rp22 ribu/Kilogram (Kg), kualitas AB (kualitas ekspor) berkisar Rp28 ribu/Kg. Kemudian, untuk getah damar kualitas CD berkisar Rp27 ribu/Kg, serta kualitas getah damar AC (bagus) berkisar Rp22 ribu/Kg.
“ Untuk getah damar kualitas CK dengan harga masih berkisar Rp20 ribu/Kg, kualitas DE berkisar Rp13 ribu/Kg, dan untuk harga getah damar kualitas rendah (debu) berkisar Rp8 ribu/Kg. Kita berharap kedepan harga getah damar yang menjadi salah satu ikon Kabupaten Pesbar ini bisa lebih baik lagi,” pungkasnya. *