PAGARDEWA - Karena sebagian besar pekon masih dalam proses realisasi Anggaran Dana Desa (ADD) Tahap I, sehingga belum separuh pekon di Kecamatan Pagar Dewa mengajukan usulan realisasi anggaran untuk tahap II.
Sekcam Pagardewa Yoga Sugama, S.T., M.T., mendampingi Camat Pagar Dewa Mat Patoni, S.Sos, M.Si., mengatakan, salah satu penyebab belum semua pekon usulkan untuk pencairan Dana Desa (DD) tahap II, lantaran progres tahap pertama masih berlangsung.
"Dari data yang kami terima yang telah mengajukan usulan realisasi anggaran tahap kedua baru beberapa pekan, sementara pekan lainnya dan dalam proses pelaksanaan anggaran tahap pertama," ungkapnya.
Sehingga terkait itu masih akan dilakukannya proses Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap realisasi anggaran tahap pertama sebagai upaya untuk mengetahui progres dan persentase realisasi di lapangan, mengingat dalam ketentuan dalam mengingat, dalam ketentuan dalam salah satu syarat usulan relaksasi tahap kedua minimal kegiatan tahap pertama telah terealisasi 75 persen.
"Kami akan upayakan juga secepatnya melakukan Monev di pekon yang belum mengusulkan permohonan realisasi anggaran tahap kedua, sehingga di sana apa yang masih belum dilaksanakan tentunya akan diarahkan diselesaikan secepat mungkin namun tetap mengacu sesuai dengan, Rencana Anggaran Biaya (RAB)," tegasnya.
Tentunya pada kesempatan tersebut Yoga Sugama, yang juga menjabat, sebagai Penjabat (Pj) Peratin Pagar Dewa, ngajak pekan untuk betul-betul melakukan persiapan terhadap berkas administrasi usulan tahap kedua sekaligus upaya penyelesaian progres tahap pertama.
Sementara Peratin Suka Jaya Febra Saputra menambahkan, saat ini untuk pekon yang di pimpinnya aparatur tengah melakukan pelengkapan berkas pengajuan, dimana untuk progres kegiatan fisik telah rampung dilakukan.
"Ya kami juga masih melakukan upaya percepatan usulan untuk realisasi dana desa tahap kedua," sebutnya.
Dalam realisasi anggaran tahap pertama untuk kegiatan fisik memang sempat mengalami sedikit hambatan yakni sulitnya mencari pekerja lapangan karena berbenturan dengan suasana musim panen kopi.
"Kita juga sempat mengalami keterlambatan dalam realisasi kegiatan karena kesulitan mencari pekerja yang saat ini juga masih direpotkan dengan urusan masing-masing seperti melakukan pemutihan kopi," tandasnya. *