Identifikasi Harimau ‘Pemangsa’ Manusia, Tim Gabungan Pasang Kandang Jebak dan Kamera Trap

TEROR HARAIMAU: Tim gabungan melakukan pemasangan kandang jebak di sekitar lokasi meninggalnya Karim Yulianto (46) warga Pemangku Kalibata Pekon Sukamarga yang diduga kuat dimangsa oleh harimau sumatera (Panthera Tigris Sondaica) Sabtu malam 21 September -Foto Dok---

SUOH - Tim gabungan dari Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSA), Kepolisian, TNI, tim dokter hewan, aparatur pemerintahan kecamatan dan pekon, serta pihak yang terlibat lainnya melakukan pemasangan kandang jebak, di sekitar lokasi meninggalnya Karim Yulianto (46) warga Pemangku Kalibata, Pekon Sukamarga, yang diduga kuat dimangsa oleh harimau sumatera (Panthera Tigris Sondaica) Sabtu malam 21 September 2024 lalu.

Kepala Seksi (Kasi) Wilayah 3 Krui Maris Feriyadi, S.H., M.H., mengungkapkan, setelah menerima laporan adanya warga yang meninggal diduga dimangsa binatang buas, BB-TNBBS bersama pihak terkait lainnya turun ke lapangan, guna melakukan upaya-upaya pencegahan agar konflik antara satwa dan manusia tidak meluas.

"Iya, sejak kemarin kami sudah berada di lapangan, kami bahas dengan pihak-pihak terkait terkait langkah menyikapi musibah yang terjadi," ungkap Maris, Senin 23 September 2024.

Upaya yang akan dilakukan segera, kata Maris, yakni akan memasang kandang jebak, setelah sebelumnya tim gabungan juga telah memasang kamera trap di sekitar lokasi.

"Proses pemasangan kandang jebak sudah kami mulai hari ini, target kami tiga hingga empat kandang jebak, namun untuk sementara kami akan memasang dua unit terlebih dahulu," ujarnya.

Disinggung terkait dengan jenis binatang buas yang telah menyerang salah seorang warga tersebut, Maris masih enggan memberikan penjelasan lebih jauh, meskipun jejak kaki  harimau ditemukan di sekitar lokasi penemuan mayat korban.

"Kami belum sampai ke arah situ, tim masih turun ke lapangan untuk mengidentifikasi, sehingga jenisnya apa, perkiraan umurnya belum bisa dipastikan, nanti akan disampaikan setelah diidentifikasi," lanjutnya.

Sementara itu, sebelumnya Aparat gabungan dari pemerintah Kecamatan Suoh, TNI, Polri, TNBBS Resort Suoh dan masyarakat berhasil menemukan organ tubuh Karim Yulianto (46).

Organ tubuh yang ditemukan yakni berupa tulang paha dan tulang betis, yang sebelumnya pada saat penemuan mayat korban, organ tubuh berupa kali sebelah kanan hilang.

Camat Suoh Dapet Jakson, SIP., mengungkapkan, tulang kaki korban tersebut ditemukan disekitar lokasi penemuan mayat korban sehari sebelumnya. Tulang-tulang tersebut diserahkan kepada pihak keluarga.

"Setelah dilakukan pencarian oleh petugas gabungan, akhirnya tulang paha dan tulang betis korban ditemukan dan langsung kami serahkan kepada pihak keluarga," ungkap Dapet Jakson, Minggu malam 22 September 2024.

Selain telah menemukan organ tubuh korban yang sebelunya hilang, kata dia, pihaknya juga memasang kamera trap di sekitar lokasi. Hal ini untuk mengidentifikasi binatang buas, yang diduga kuat adalah harimau sumatera yang telah memangsa korban.

"Semoga besok sudah ada hasilnya, sehingga bisa diidentifikasi binatang yang memangsa korban. Meskipun sebenarnya, di sekitar lokasi petugas banyak menemukan jejak kaki yang diduga kuat adalah harimau sumatera," imbuhnya. (adi/nop)

Tag
Share