Youtuber Thailand Buron Dua Tahun Ditangkap di Riau Setelah Gagal Nyanyikan
Youtuber asal Thailand bernama Natthamon Khongchak, atau akrab disapa Nutty, akhirnya ditangkap di Riau./Foto:dok IG, Natthamon Khongchak--
Radarlambar.Bacakoran.co – Setelah dua tahun menjadi buronan, seorang Youtuber asal Thailand bernama Natthamon Khongchak, atau akrab disapa Nutty, akhirnya ditangkap di Riau, Indonesia. Penangkapan ini terjadi setelah Khongchak gagal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, "Indonesia Raya," saat berusaha menyamar sebagai warga negara Indonesia.
Khongchak, 31 tahun, dan ibunya, Thaniya, diekstradisi kembali ke Thailand pada 25 Oktober 2024. Mereka menjadi target penyelidikan kepolisian terkait penipuan yang melibatkan lebih dari 6.000 korban, dengan total kerugian mencapai 2 miliar baht (sekitar Rp 932 miliar). Penangkapan ini diungkap oleh Wissanu Chimtrakul, Wakil Direktur Jenderal Departemen Investigasi Khusus (DSI) Thailand.
Dikenal sebagai seorang Youtuber, Khongchak mengubah citranya menjadi investor dan trader valas. Ia menarik perhatian publik dengan klaim bahwa keluarganya kaya raya dan menawarkan skema investasi dengan janji keuntungan fantastis, seperti 25 persen dalam tiga bulan. Namun, setelah korban tidak menerima laporan keuangan, ia justru mengancam akan memenjarakan mereka jika melaporkan ke pihak berwajib.
Setelah melarikan diri pada Juli 2022 bersama ibunya dan sekretaris mereka, Nichaphat Rattanukrom, Khongchak berhasil menyebrang ke Malaysia sebelum memasuki Indonesia secara ilegal. Selama di Indonesia, ia berusaha mengajukan paspor untuk keluar negeri, tetapi aksen asingnya terdeteksi petugas Imigrasi, yang kemudian meminta ia menyanyikan lagu kebangsaan. Kegagalan Khongchak dalam ujian tersebut menyebabkan identitasnya terbongkar.
Sebelum penangkapannya, DSI telah menyita aset senilai 16 juta baht (Rp 7,4 miliar) dan tengah menyelidiki lebih lanjut jejak uang untuk memulihkan kerugian tambahan. Meskipun Khongchak menyatakan keinginan untuk meminta maaf kepada para korban, ia menolak memberikan rincian lebih lanjut mengenai penipuan tersebut.
Phaisal Ruangri, pengacara yang mewakili korban, menegaskan bahwa ketenaran Khongchak di dunia maya membuat banyak orang terjebak dalam skemanya. Dengan lebih dari 800.000 pengikut di YouTube, Khongchak sebelumnya terkenal dengan video cover lagu K-pop dan bahkan pernah mencoba debut di Korea Selatan.
Dalam kasus ini, Khongchak menghadapi hukuman penjara maksimal 20 tahun jika terbukti bersalah. Penangkapannya menandai akhir dari pelarian panjang dan menjadi pengingat akan risiko penipuan yang dapat terjadi di era digital. (*)