Graduasi dari PKH, Tiga KPM Masuk Program Pena Kemensos
GRADUASI KPM PKH yang mengundurkan diri mendapatkan bantuan dari program Pena Kemensos. -Foto yayan -
PESISIR TENGAH – Penambahan dan pengurangan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) setiap tahun pasti terjadi, dalam pengurangan data KPM itu tidak hanya dilakukan langsung oleh pemerintah pusat, tapi ada juga peserta yang mengundurkan diri.
Koordinator Kabupaten PKH Pesbar, Agus Riyanto, mengatakan tahun ini terdapat 15 KPM mengundurkan diri dari kepersertaan Bansos PKH selama tahun 2024 terhitung sejak januari hingga Oktober 2024.
“Sampai sekarang dalam pengurangan peserta PKH itu tidak hanya dilakukan secara langsung oleh pemerintah pusat, tapi ada juga peserta PKH yang secara sukarela mengundurkan diri,” kata dia.
Dijelaskannya, peserta PKH yang mengundurkan diri itu mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena). Para peserta PKH yang mengundurkan diri akan menerima bantuan permodalan.
“Kita sudah mengusulkan para KPM yang mengundurkan diri itu agar masuk dalam program Pena itu, dan tahun ini sudah ada tiga KPM yang menerima bantuan sebesar Rp5 juta dari Kemensos,” jelasnya.
Ditambahkannya, terdapat 15 peserta PKH yang mengundurkan diri itu sudah diusulkan ke kemensos agar masuk dalam program Pena, nantinya akan dilakukan asesmen dan survei oleh pemerintah pusat.
“Untuk melihat kelayakan dalam menerima bantuan dalam program Pena itu, para KPM akan dilakukan Asesmen dan survei terlebih dahulu oleh pihak Kemensos untuk memastikan kelayakannya,” terangnya.
Menurutnya, graduasi adalah tahap awal dari pembinaan produk. Nantinya para KPM yang sudah digraduasi tetap akan mendapatkan pendampingan pengembangan usaha seperti pengembangan kemasan dan diversifikasi produk.
“Pendampingan akan terus dilakukan hingga KPM bisa mandiri. Program PENA menjadi program prioritas Kemensos karena terbukti berhasil meningkatkan pendapatan KPM,” pungkasnya. (yogi/*)