Jamur Tudung Pengantin (Phallus Indusiatus), Keajaiban yang Menjadi Kekayaan Flora di TNBBS Liwa

Jamur Tudung Pengantin (Phallus Indusiatus),--Foto Dok---

Laporan: Edi Prasetya

“Keberadaan jamur Tudung Pengantin di TNBBS menunjukkan betapa kaya dan uniknya biodiversitas yang ada di kawasan taman nasional ini,” Kepala Resort TNBBS Liwa, Supriatna.

BALIKBUKIT – Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang ada di Kabupaten Lampung Barat, kaya akan keanekaragaman hayati yang tak ternilai. Salah satu kekayaan tumbuhan yang mencuri perhatian adalah Jamur Tudung Pengantin (Phallus indusiatus), yang tumbuh subur di kawasan hutan lindung ini. Keunikan bentuk dan siklus hidupnya menjadikan jamur ini sebagai objek penelitian dan daya tarik bagi pecinta alam dan ilmuwan.

Jamur Phallus indusiatus ini memiliki bentuk yang sangat mencolok, dengan tangkai berwarna putih dan tudung di bagian atasnya yang menyerupai veil pengantin wanita. Tudung jamur ini memiliki ornamen eksudat cokelat kehitaman yang membuatnya terlihat seperti kerudung atau rok wanita. 

Keunikan bentuk inilah yang memberi nama jamur ini sebagai Tudung Pengantin. Selain bentuknya yang indah, jamur ini juga mengeluarkan bau yang sangat khas dan agak menyengat, mirip dengan bau bangkai. Bau tersebut bertujuan untuk menarik perhatian serangga, seperti lalat atau ngengat, yang membantu penyebaran spora jamur ini.

Kepala Resort TNBBS Liwa, Supriatna mendampingi Kabid Pengelolaan TN Wilayah II Liwa San Andre Jatmiko, S.Hut, M.M,menjelaskan jamur ini memiliki siklus hidup yang cukup singkat. Dari saat muncul, mekarnya tudung, hingga akhirnya meluruh dan menghilang dari tempat tumbuhnya, semuanya berlangsung dalam waktu yang relatif cepat. 

Jamur Phallus indusiatus ini tumbuh secara soliter, meski dalam beberapa kasus dapat ditemukan dalam kelompok kecil. Setidaknya terdapat 181 varietas dari genus Phallus yang tersebar di seluruh dunia, dengan beberapa di antaranya ditemukan di TNBBS. Jamur ini tidak hanya menarik perhatian ilmuwan tetapi juga para pengunjung yang penasaran dengan keunikan bentuk dan fungsinya dalam ekosistem hutan tropis.

Salah satu aspek menarik dari jamur ini adalah fungsinya dalam penyebaran spora. Bau bangkai yang dikeluarkannya menarik berbagai serangga terbang untuk hinggap pada jamur tersebut. Proses ini membantu serangga dalam penyebaran spora ke berbagai tempat, yang penting bagi kelangsungan hidup jamur tersebut. “Meskipun bau yang dikeluarkannya agak mengganggu bagi sebagian orang, namun bagi alam, bau ini memiliki tujuan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup spesies ini," jelasnya.

Keberadaan jamur Tudung Pengantin di TNBBS semakin menambah kekayaan alam yang perlu dijaga kelestariannya. Selain sebagai daya tarik wisata alam, jamur ini juga menjadi bahan kajian penting dalam dunia ilmiah, terutama yang berkaitan dengan ekosistem dan penyebaran spora dalam alam. Para pengelola TNBBS berkomitmen untuk menjaga keberadaan spesies-spesies unik ini dengan terus melakukan konservasi dan pengawasan di kawasan taman nasional.

TNBBS sendiri merupakan salah satu kawasan konservasi terbesar di Indonesia, yang meliputi beberapa kabupaten di Lampung dan Bengkulu. Kawasan ini terkenal akan keberagaman flora dan fauna, serta keindahan alamnya yang menjadikannya tujuan utama bagi wisatawan dan peneliti. Keberadaan Jamur Tudung Pengantin merupakan salah satu contoh kecil dari harta karun alam yang ada di TNBBS, yang perlu dilestarikan untuk generasi mendatang.

“Kami sangat bangga dengan keanekaragaman hayati yang ada di TNBBS, dan kami berharap masyarakat dapat lebih menghargai dan melestarikan alam yang ada di sekitar kita. Keberhasilan konservasi ini sangat bergantung pada kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya,” pungkasnya.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan