Progres 60 Persen, Diresmikan Desember, Pasar Tematik Lampung Barat Hadir Sebagai Pusat Ekonomi-Wisata
PASAR TEMATIK_ Pembangunan pasar tematik di kawasan Danau Ranau Lampung Barat terus berjalan dengan pesat. Saat ini progres fisik sebesar 60 persen dan Desember 2024 mendatang diresmikan. -Foto Dok---
LUMBOKSEMINUNG – Pembangunan pasar tematik di kawasan Danau Ranau, tepatnya di Pekon Lombok, Kecamatan Lumbok Seminung, Kabupaten Lampung Barat, terus berjalan dengan pesat. Saat ini, proyek yang digagas untuk mendongkrak ekonomi lokal ini telah mencapai progres fisik sebesar 60 persen dan dipastikan selesai pada Desember 2024 mendatang.
Dengan total anggaran sebesar Rp70 miliar yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik penugasan tahun 2024, pasar tematik ini diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan ekonomi dan pariwisata yang menguntungkan bagi masyarakat sekitar.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopdag) Tri Umaryani didampingi Kabid Pasar yang juga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Salafudin menjelaskan bahwa proyek pasar tematik ini bukan hanya sekedar infrastruktur, tetapi juga merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mendorong pemberdayaan masyarakat dan perekonomian lokal.
”Kami tidak hanya melibatkan tenaga kerja konstruksi, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat. Mulai dari penyediaan material bangunan hingga logistik untuk pekerja, semua dipenuhi oleh UMKM lokal. Ini adalah upaya kami untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi dari proyek ini dapat dirasakan langsung oleh warga sekitar,” ujarnya.
Pasar tematik yang dibangun di atas lahan seluas 2,9 hektar ini akan memiliki berbagai zona yang mendukung kegiatan ekonomi, pariwisata, dan rekreasi. Beberapa zona yang akan hadir di pasar ini antara lain zona pedagang suvenir, pedagang kuliner, pedagang kebutuhan pokok, galeri seni, ruang tunggu, area bermain anak, hingga tempat ibadah dan ruang menyusui.
Tidak hanya itu, pasar tematik ini juga dilengkapi dengan fasilitas parkir yang luas dan ruang publik yang ramah pengunjung.
”Selain fungsi sebagai pusat perdagangan, pasar ini juga dirancang sebagai destinasi wisata belanja yang lengkap dengan elemen pariwisata. Kami ingin merubah citra pasar rakyat yang seringkali dianggap kumuh menjadi pasar modern yang dapat menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara,” tambah dia.
Pembangunan pasar tematik ini juga didorong oleh komitmen pemerintah untuk meningkatkan daya tarik pariwisata dan memperkuat identitas daerah. Dengan adanya pasar tematik, diharapkan akan tumbuh sektor pariwisata yang lebih berkembang, serta memberikan dampak positif pada ekonomi lokal melalui pembukaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, dan pelestarian lingkungan.
”Tujuan utama dari pasar tematik ini adalah untuk meningkatkan daya tarik pariwisata, memperkenalkan produk unggulan UMKM Lampung Barat, serta memberikan ruang bagi masyarakat untuk berkembang. Kami yakin pasar ini akan menjadi penggerak ekonomi di daerah ini,” tegasnya.
Selain itu, pasar tematik ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Tak hanya sebagai tempat transaksi ekonomi, pasar ini juga akan menjadi ruang untuk melestarikan budaya lokal dan memperkenalkan produk-produk unggulan daerah yang dapat dijual ke pasar yang lebih luas.
Dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan, pasar tematik ini pun diprediksi akan menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Lampung Barat, sekaligus menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
”Setelah pasar ini selesai, kami berharap tidak hanya masyarakat sekitar yang merasakan manfaatnya, tetapi juga dapat menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi. Ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan membawa Lampung Barat lebih dikenal di tingkat nasional,” harapnya.
Ia menambahkan Dengan berbagai keunggulan dan konsep yang matang, pasar tematik ini berpotensi untuk menjadi ikon baru bagi Lampung Barat. Sebagai pusat ekonomi, wisata, dan budaya, pasar ini tak hanya akan merubah wajah ekonomi lokal, tetapi juga memperkuat sektor pariwisata dan UMKM yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian daerah. (edi/nopri)