Bencana Mengancam, Warga Pekon Suoh Minta Pemerintah Segera Tangani Erosi Aliran Sungai Way Semangka

Menggerus Tanah Disekitar Aliran Sungai Way Semangka, Warga Pekon Suoh Minta Pemerintah Segera Tangani. Foto Dok ---

Radarlambar.bacakoran.co - Aliran Sungai Way Semangka yang melintasi wilayah Pemangku Suka Mulya, Pekon Suoh, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Lampung Barat, menjadi ancaman serius bagi pemukiman warga setempat. Setiap kali hujan dengan intensitas tinggi, volume air sungai meningkat drastis, menyebabkan air meluap hingga ke tepian sungai dan menggerus tanah di sekitar aliran sungai.

 

Darimi, salah seorang warga Pekon Suoh, mengungkapkan bahwa gerusan air di aliran Way Semangka kini sudah mendekati pemukiman warga, yakni sekitar 40 meter lagi dari beberapa rumah. Sungai ini sudah sangat dekat dengan pemukiman, bahkan hanya sekitar 40 meter lagi dari rumah-rumah milik warga, ujarnya.

 

Warga pun semakin khawatir karena musim penghujan telah tiba, yang diperkirakan akan memperburuk erosi dan potensi banjir di wilayah tersebut.

 

Camat BNS, Mandala Harto, S.Ip., mengatakan bahwa pada Sabtu, 2 November 2024 yang lalu pihaknya mendampingi konsultan untuk mengecek beberapa titik aliran Way Semangka yang telah menggerus tanggul, lahan pertanian, dan perkebunan warga, termasuk di Pekon Suoh. Mandala menyatakan bahwa masalah tanggul yang terkikis ini telah lama dikeluhkan oleh masyarakat. Ia menekankan pentingnya normalisasi sungai secara rutin untuk mengurangi dampak negatif, seperti banjir dan kerusakan lahan pertanian.

 

"Masyarakat sangat berharap normalisasi sungai dilakukan setiap tahun. Banjir akibat meluapnya sungai ini tidak hanya merusak lahan pertanian, tetapi juga menurunkan produktivitas hasil pertanian mereka," ujar Mandala.

 

Warga setempat berharap agar pemerintah dan pihak terkait segera turun tangan untuk menangani masalah ini, terutama untuk melindungi keselamatan dan kesejahteraan warga, mengingat musim hujan yang sangat rentan terhadap bencana banjir.

 

Setelah dilakukan pengecekan pada 2 November 2024, Mandala berharap tindakan segera dapat diambil. Kalau ini dibiarkan terlalu lama, dikhawatirkan dampaknya akan semakin parah, karena jaraknya sudah sangat dekat dengan pemukiman warga, tambahnya.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan