BNN Buru Pasutri dari Bangkok Kendalikan Peredaran Sabu di Sumatera-Jawa

Ilustrasi peredaran narkotika jenis sabu. Sumber/Net--

Radarlambar.bacakoran.co- Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia berhasil mengungkap peredaran narkotika jenis sabu sebanyak 19,9 kilogram di wilayah Bogor, Jawa Barat.

Dalam pengungkapan ini, BNN mengidentifikasi bahwa peredaran narkotika tersebut dikendalikan oleh pasangan suami istri yang berada di Bangkok, Thailand.

Menurut keterangan Plh Deputi Pemberantasan BNN, Brigjen Aldrin Marihot Pandapotan Hutabarat, jaringan ini terungkap setelah koordinasi intensif antara BNN dan Direktorat Pengamanan dan Intelijen Kementerian Imigrasi dan Paspor. "Kami berhasil melacak jejak peredaran sabu ini, yang dikendalikan oleh Suriana dan Juliadi, pasangan suami istri asal Indonesia yang kini berada di Bangkok," kata Brigjen Aldrin di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur.

Pada operasi yang berlangsung, petugas BNN menemukan 20 bungkus sabu yang tersembunyi di sebuah SPBU di Bogor. Penggeledahan ini menghasilkan penemuan sabu seberat 19.987 gram yang terpisah dalam bungkus-bungkus terpisah, yang disita sebagai barang bukti.

Dia menyebut, penggerebekan ini dilakukan setelah BNN berhasil melacak jalur pengiriman sabu yang berasal dari Medan dan menuju ke Bogor. Setiap bungkus sabu disembunyikan dengan sangat rapi.

Dalam operasi ini, tiga tersangka berhasil diamankan, yakni M, AH, dan AS, yang terlibat dalam peredaran sabu tersebut. Selain itu, dua tersangka lainnya berinisial MI dan I juga telah ditangkap, yang merupakan bagian dari jaringan besar yang beroperasi antara Sumatera dan Jawa, terutama di Aceh dan Sumatera Utara.

Hasil pemeriksaan mengungkap bahwa jaringan ini memiliki akar yang kuat di wilayah Aceh dan Sumatera Utara, yang merupakan tempat asal pengiriman sabu. Jaringan tersebut menggunakan jalur-jalur darat untuk mendistribusikan narkotika ke berbagai daerah di Jawa.

"Peredaran narkotika ini merupakan bagian dari jaringan besar yang menghubungkan beberapa daerah di Sumatera dan Jawa, dengan jaringan utama yang berasal dari Aceh dan Sumatera Utara," ujar Brigjen Aldrin.

Pengungkapan ini menambah daftar kesuksesan BNN dalam memberantas peredaran narkotika yang terus berkembang. BNN berharap dapat terus menggali lebih dalam untuk mengungkap jaringan narkotika lainnya yang beroperasi di Indonesia.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan