Mensos Gus Ipul Kunjungi Warga Terdampak Banjir di Desa Jombok, Jombang
Mentri Sosial Saefullah Yusuf (Gus Ipul) didampingi Pj Gubernur Jatim, Pj Bupati Jombang, saat mengunjungi lokasi banjir Jombok, Kesamben, Jombang. (Istimewa).--
Radarlambar.bacakoran.co Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, mengunjungi warga Desa Jombok, Kecamatan Jombok, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang telah terendam banjir selama sepuluh hari. Kunjungan ini dilakukan pada Sabtu (14/12/2024) untuk meninjau kondisi warga terdampak dan memastikan mereka mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.
Selama kunjungannya, Gus Ipul melihat langsung kondisi di posko pengungsian, mendengarkan aspirasi warga, dan memeriksa persediaan logistik yang ada di lokasi, termasuk dapur umum. Dalam kesempatan itu, beberapa warga, seperti Yatno (54) dan Rinase (40), tidak ragu untuk mengungkapkan kebutuhan mereka. Yatno mengatakan bahwa mereka meminta berbagai barang seperti kulkas, televisi, kasur, dan lemari, sementara Rinase menyebutkan bahwa kondisi mereka yang terdampak banjir membuat mereka harus meminta apa saja yang diperlukan.
Gus Ipul, yang merupakan mantan Wakil Gubernur Jawa Timur, menjelaskan bahwa pemerintah hadir untuk membantu warga yang terdampak bencana dengan memberikan dukungan dalam bidang shelter (penampungan) dan logistik. Bantuan yang diberikan mencakup penyediaan tenda, kasur, perlengkapan keluarga, serta permakanan dan dapur umum. Tidak hanya itu, pemerintah juga memberikan dukungan psikososial, terutama bagi anak-anak, agar mereka tetap terhibur meski dalam kondisi yang penuh tekanan akibat bencana.
Mensos Gus Ipul mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyalurkan bantuan lebih dari Rp 300 juta untuk warga terdampak banjir, yang terdiri dari bantuan permakanan, sandang, perlengkapan keluarga, peralatan evakuasi, hingga bantuan atensi. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban warga yang harus mengungsi akibat banjir.
Kondisi banjir yang melanda Desa Jombok sangat parah, dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Abdul Muchid, Kepala Desa Jombok, menjelaskan bahwa banjir mulai menggenangi kawasan desa pada Jumat (6/12/2024) dan terus berlangsung hingga saat ini. Banjir di wilayah tersebut sudah menjadi masalah tahunan, namun tahun ini banjir yang terjadi merupakan yang terparah. Kondisi yang lebih parah terjadi di Dusun Beluk dan Dusun Plosorejo, di mana banyak warga yang terpaksa mengungsi ke balai desa untuk menyelamatkan diri.
Selain itu, Abdul Muchid juga mengungkapkan bahwa salah satu penyebab banjir adalah tumpukan sampah yang menyumbat bangunan dam penyaring sampah, yang menyebabkan air meluap dan menggenangi rumah-rumah warga. Ia berharap pemerintah dapat segera melakukan perbaikan pada sungai di desanya untuk mencegah pendangkalan dan meringankan dampak banjir di masa depan.
Meskipun banjir mulai surut, banyak warga yang masih tinggal di tempat pengungsian di Balai Desa Jombok dan Balai Dusun Balong. Gus Ipul menyatakan bahwa pemerintah akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan proses rehabilitasi pasca-banjir berjalan lancar, termasuk membantu perbaikan rumah-rumah yang rusak.
Kunjungan Gus Ipul diharapkan dapat memberikan semangat bagi warga yang terdampak banjir, sekaligus memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani bencana alam dan memulihkan kondisi pasca-banjir. (*)