Jelang Nataru, Tujuh Titik Rawan Macet di Pesbar
1812--
PESISIR TENGAH – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat telah mencatat tujuh titik rawan terjadi kemacetan menjelang libur Nataru, terutama saat perayaan malam pergantian hingga tahun baru 2024.
Kabid Lalulintas dan Angkutan, Ronal Erwanda, S.E., mendampingi Plt. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pesbar, Tanwir, S.E, M.M., mengatakan, berdasarkan hasil rapat koordinasi bersama stakeholder dan Organisasi Perangkat daerah (OPD) terkait, di mana pengamanan Nataru akan dimulai pada 19 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024 mendatang.
“Untuk personil, salah satunya dari Dishub Kabupaten Pesbar ini juga akan disiapkan setidaknya 15 personil yang akan ditempatkan di semua posko Nataru,” katanya, Minggu, 17 Desember 2023.
Dikatakannya, baik posko pelayanan dan di Kecamatan Pesisir Tengah, Bangkunat, Lemong, serta posko di Kecamatan Pesisir Selatan. Sedangkan, untuk pengaturan lalulintas menjelang tahun baru 2024 akan dimulai pada 29 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024. Pengaturan lalulintas itu juga melibatkan stakeholder terkait itu salah satunya sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadi kemacetan lalulintas.
“Terdapat tujuh titik lokasi di wilayah ini yang dinilai rawan macet dan rawan kecelekaan lalulintas. Nanti akan ada petugas yang standby di titik rawan macet itu,” jelasnya.
Masih kata dia, tujuh titik yang dinilain rawan macet dan rawan kecelakaan lalulintas itu antara lain di ruas jalan simpang empat Gunung Kemala Kecamatan Way Krui, ruas jalan lintas barat (jalinbar) Simpang Kerbang Kecamatan Way Krui. Kemudian, di ruas jalinbar sekitaran lokasi Pasar Pagi, Kelurahan Pasar Kota Krui, Simpang SDN 1 Pasar Krui, SMPN 1 Krui (tugu ikan), Simpang Rawas-Labuhan Jukung, dan Simpang Bandara, Kecamatan Pesisir Tengah. Semua titik tersebut dipastikan rawan terjadi kemacetan.
“Karena memang di ruas jalinbar ini juga selain merupakan jalan penghubung Provinsi Lampung-Bengkulu, juga merupakan jalan penghubung ke lokasi kawasan wisata. Sehingga, akan banyak kendaraan yang juga dengan tujuan untuk berwisata,” katanya.
Sementara itu, kata dia, mengenai rekaya lalulintas tentunya akan menyesuaikan dengan kondisi nanti dilapangan. Artinya, jika kondisi arus lalulintas benar-benar padat dan terjadi kemacetan, maka akan dibuat satu jalur yakni kendaraan dari arah Liwa, Lampung Barat melalui Simpang empat Gunung Kemala-Simpang Gerbang Kecamatan Way Krui. Sedangkan, kendaraan dari arah Pasar Krui dialihkan ke Simpang SPBU Menyancang-Simpang empat Gunung Kemala.
“Yang jelas untuk pengalihan kendaraan itu nanti tentu menyesuaikan situasinya saja, dan kita nanti juga akan berkoordinasi dengan pihak Polres Pesbar,” tandasnya.(yayan/*)