Penanganan Konflik Harimau, Satgas Gelar Rapat Evaluasi

RAPAT _ Satgas Penanggulangan Konflik antara Warga dan Satwa liar melaksanakan rapat evaluasi --Foto Dok (2)-

PESISIR TENGAH – Satua Tugas (Satgas) Penanggulangan Konflik antara Manusia dengan Satwa Liar, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), melaksanakan rapat evaluasi, yang dilaksanakan di Rua Rapat Bupati, Komplek Perkantoran Pemkab Pesbar, Jumat 27 Desember 2024.

Kegiatan rapat evaluasi itu melibatkan seluruh pihak terkait, mulai dari Pemkab Pesbar, TNI, Polri, BB-TNBBS, KPH Pesbar, WCS, YABI, pemerintah kecamatan, pekon dan pihak terkait lainnya.

Dalam kesempatan itu, Pj. Sekda Pesbar, Drs. Jon Edwar, M. Pd., mengatakan upaya penanganan Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) yang muncul di wilayah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) terus dilakukan dengan serius.

“Keberadaan Satgas akan terus dimaksimalkan, bahkan penambahan kamera pantau di titik-titik strategis dan pemantauan dan penambahan pemasangan kandang jebak akan di upayakan,” jelansya.

Menurutnya, keberadaan kandang jebak yang ada saat ini akan terus dimaksimalkan, umpan dalam kandang jebak akan terus diganti secara berkala untuk menarik perhatian satwa tersebut.

“Keberadaan Satgas juga akan membentuk tim patroli hewan liar yang melibatkan personel gabungan dari TNI, Polri, serta instansi terkait, dengan tujuan untuk menggiring harimau liar tersebut kembali ke habitat alaminya,” terangnya.

Selain itu,Pemkab Pesbar juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait cara-cara menghindari bahaya dari harimau liar dan tindakan yang tepat jika bertemu dengan satwa tersebut. Program edukasi ini akan terus dilaksanakan selama operasi Satgas belum berhasil sepenuhnya menyelesaikan masalah ini.

“Selain itu, kami juga meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera menyampaikan kepada Pemda mengenai SOP penanganan hewan liar, terutama terkait langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi konflik antara manusia dan satwa liar,” ujarnya.

Sementara itu, Satgas juga memastikan bahwa kegiatan Satgas akan tetap menggunakan tiga posko utama yang sudah disiapkan sebelumnya, yakni Posko di Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, Krui Selatan, dan Pesisir Selatan.

“Posko-posko ini akan terus berfungsi sebagai pusat koordinasi untuk pemantauan dan penanganan lebih lanjut.Kami berkomitmen untuk terus mengawasi situasi dan menjaga keamanan masyarakat. Satgas akan terus bekerja keras untuk memastikan harimau liar ini bisa ditangani dengan tepat, tanpa menimbulkan bahaya bagi warga,” pungkasnya. (yogi/*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan