Jadi Pelajaran Gara-gara Mengikuti Google Maps Bus Nyasar ke Area Pemakaman

Bus yang angkut pendaki tersesat.// Foto: dok. Polres Wonosobo--

Radarlambar.Bacakoran.co - Sebuah kejadian viral baru-baru ini mengungkapkan kisah sebuah bus yang mengangkut 30 pendaki Gunung Sumbing nyasar ke area pemakaman. Kejadian ini terjadi karena sopir bus mengikuti petunjuk arah dari Google Maps. Kejadian ini menyisakan pelajaran penting tentang ketergantungan pada aplikasi navigasi digital.


Peristiwa ini pertama kali diketahui melalui unggahan yang menjelaskan, Sopir bus yang membawa rombongan pendaki menuju Gunung Sumbing mengikuti arahan dari Google Maps, namun tanpa disadari, mereka malah sampai di tengah kuburan. Kondisi bus dan rombongan aman. Lokasi kejadian berada di Pencar Atas, Kwadungan, Kalikajar, Wonosobo, Sabtu 28 Desember 2024 kemarin.
Kasubsi Penjas Sie Humas Polres Wonosobo, Aipda Nanang DP Wibowo membenarkan kejadian itu. Bahkan dia mengatakan bus itu benar-benar tersesat di jalur pertanian yang dekat dengan area pemakaman. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB di Desa Kwadungan, Kalikajar.


Menurut keterangan, bus dengan nomor polisi AA 7102QE tersebut tengah membawa rombongan pendaki yang berencana mendaki Gunung Sumbing dari Kabupaten Brebes. Mereka mengikuti rute yang disarankan oleh Google Maps untuk mencapai basecamp pendakian Gunung Sumbing melalui Nepal Van Java di Magelang. Namun, tanpa diduga, jalur yang mereka lewati berakhir di jalan pertanian yang berada dekat area makam.


Karena kondisi jalan yang sempit dan tidak dapat dilalui bus, penumpang yang berjumlah 30 orang harus dialihkan dengan kendaraan lain menuju basecamp Nepal Kaliangkrik di Magelang. Sementara itu, bus yang terjebak di jalan tersebut berhasil dievakuasi dengan bantuan mobil derek, dan akhirnya dapat berputar balik sekitar pukul 11.30 WIB.


Sony Susmana, seorang Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menekankan pentingnya tidak mengandalkan sepenuhnya pada aplikasi peta digital saat berkendara. "Jangan terlalu bergantung pada aplikasi peta digital. Seorang pengemudi juga harus menggunakan nalar dan logika saat menemukan jalan yang tidak bisa dilalui," katanya.


Menurut Sony, seorang pengemudi harus selalu melakukan persiapan perjalanan dengan matang sebelum berangkat. "Penting untuk merencanakan rute perjalanan dengan baik. Buatlah beberapa alternatif rute, seperti plan A, B, dan C. Gunakan aplikasi untuk membantu, namun tetap pertimbangkan faktor lain seperti kondisi jalan, kemampuan pengemudi, dan waktu keberangkatan," saran Sony.


Sony juga menyarankan agar pengemudi tidak hanya mengandalkan aplikasi peta digital karena aplikasi tersebut bisa saja salah. Ternyata mengandalkan aplikasi saja adalah tindakan yang kurang bijak. Itu menunjukkan pengemudi tidak mau berusaha dan lebih memilih cara yang mudah. Ini juga bisa terjadi pada pengemudi pemula yang belum memiliki cukup pengalaman.


Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan dalam perjalanan, dan bahwa teknologi seperti Google Maps, meskipun berguna, tetap memerlukan kebijaksanaan dalam penggunaannya.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan