10 Negara dengan Harga Rumah Tertinggi di Dunia di Tahun 2024, Indonesia Termasuk

Radarlambar.bacakoran.co - Pada akhir 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan pencapaian Program Satu Juta Rumah sebanyak 765.120 unit. Sebagian besar rumah yang dibangun, yaitu 70 persen atau sekitar 619.868 unit, ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), sementara sisanya adalah rumah non-MBR.

 Program ini mencakup pembangunan rusunawa, rumah khusus, rumah swadaya, dan dukungan prasarana oleh Kementerian PUPR, serta perumahan subsidi dari pengembang.

Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Junaidi Abdillah, menjelaskan bahwa rumah tapak masih menjadi favorit bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Pada 2018, penyerapan properti oleh segmen ini diproyeksikan meningkat dari 200.000 menjadi 250.000 unit.

Namun harga rumah yang terus meningkat membuat properti semakin sulit dijangkau. Menurut laporan terbaru Bestbrokers.com, yang membandingkan harga rumah di 62 negara pada 2024, ditemukan bahwa negara dengan harga rumah termahal justru bukan negara maju. Studi ini mengacu pada data harga rumah per meter persegi (dalam dolar AS) yang dipadukan dengan rata-rata pendapatan masyarakat.

Negara dengan Rasio Harga Rumah Tertinggi

Negara Turki tercatat sebagai negara dengan harga rumah paling tidak terjangkau di tahun 2024. Rasio harga properti terhadap pendapatan rata-rata penduduknya mencapai 81,45 persen, yang juga dipengaruhi oleh inflasi yang sangat tinggi sebesar 55 persen.

Indonesia juga masuk pada daftar dengan rasio sebesar 48,35 persen. Hal ini menunjukkan bahwa harga rumah di Indonesia masih cukup memberatkan dibandingkan dengan rata-rata pendapatan masyarakatnya.

Sementara itu, Korea Selatan, meski merupakan negara maju, berada di peringkat ke-9. Tingginya harga properti di negara ini (mencapai US$10.318,46 per meter persegi) tidak diimbangi dengan pendapatan tahunan rata-rata masyarakatnya yang hanya US$26.653.

10 Negara dengan Harga Rumah Tertinggi pada 2024
Laporan ini memberikan peringatan bahwa semakin banyak negara, baik maju maupun berkembang, menghadapi tantangan besar dalam menyediakan rumah yang terjangkau bagi penduduknya. (*)