Tahun Ini Seabad Hubble Buka Mata Dunia tentang Alam Semesta yang Lebih Luas

ILUSTRASI : Alam semesta. Foto : Gatra--

Radarlambar.bacakoran.co - Pada awal tahun 1925, dunia astronomi dikejutkan dengan salah satu temuan paling revolusioner. Edwin Hubble menyampaikan bukti bahwa Nebula Andromeda sebenarnya adalah galaksi yang sangat jauh dari Bumi.

Hal ini mengguncang pemahaman sebelumnya yang menganggap Bima Sakti sebagai keseluruhan alam semesta.

Penemuan ini membawa perubahan besar dalam cara manusia memahami tempat mereka di kosmos. Jika sebelumnya nenek moyang kita menganggap alam semesta kecil dan berpusat pada Bumi, Hubble membuktikan bahwa Bima Sakti hanyalah satu dari miliaran galaksi di jagat raya.

Awal Penemuan
Sebelum Hubble, Henrietta Leavitt telah menemukan hubungan penting pada bintang variabel Cepheid. Ia menunjukkan bahwa periode perubahan cahaya bintang ini berkaitan dengan luminositasnya. Penemuan Leavitt digunakan untuk menghitung jarak bintang dan mengukur skala kasar galaksi kita.

Namun, pada masa itu, teleskop belum mampu menjangkau objek yang sangat jauh. Dengan hadirnya Teleskop Hooker, Hubble berhasil membuktikan bahwa Nebula Andromeda terletak sekitar 10 kali lebih jauh daripada Awan Magellan. Ini menjadi bukti pertama bahwa terdapat galaksi di luar Bima Sakti.

Alam Semesta yang Mengembang
Hubble juga menemukan bahwa semakin jauh sebuah galaksi, semakin cepat ia bergerak menjauh.

 Penemuan ini menunjukkan bahwa alam semesta mengembang, dan dari sini usia alam semesta dapat dihitung, diperkirakan sekitar 14 miliar tahun.

Dampak Penemuan
Penemuan Hubble awalnya menuai kontroversi, namun bukti yang terus bertambah akhirnya memperkuat teorinya.

Ini mengubah pandangan dunia tentang alam semesta dan tempat manusia di dalamnya. Kini, manusia memahami bahwa alam semesta jauh lebih luas dan kompleks daripada yang pernah dibayangkan. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan