Kerusakan RKB Belum Ditangani, KBM di SMP Satap 1 Waytenong Terpaksa Digelar di Perpustakaan

BELUM DIPERBAIKI : Atap RKB di SMP Satu Atap 1 Waytenong yang ambruk akibat terjangan angin kencang belum diperbaiki dan menghabmbat proses KBM di sekolah tersebut. Foto Dok--

WAYTENONG – Atap Ruang Kelas Belajar (RKB) yang digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SMP Satu Atap 1 Waytenong ambruk akibat terjangan angin kencang saat libur akhir tahun 2024. Akibatnya, aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut terganggu, khususnya bagi siswa kelas tujuh, yang kini terpaksa dipindahkan ke gedung perpustakaan.

Hingga memasuki awal tahun 2025, belum ada upaya perbaikan atau penataan atas kerusakan tersebut. Bahkan, atap yang ambruk dibiarkan begitu saja, sehingga menambah potensi bahaya bagi siapa saja yang berada di sekitar area tersebut.

Sehamudin, salah seorang guru di sekolah tersebut, menjelaskan bahwa gedung yang rusak parah adalah gedung laboratorium (LAB). Sebelumnya, gedung ini digunakan sebagai ruang belajar alternatif setelah RKB juga mengalami kerusakan. 

Namun, kini gedung LAB juga rusak akibat angin kencang, sehingga perpustakaan menjadi satu-satunya tempat yang dapat digunakan untuk KBM.

”Karena gedung LAB juga rusak, kami tidak punya pilihan selain memanfaatkan gedung perpustakaan untuk kegiatan belajar mengajar,” ujarnya mewakili Kepala  Kepala SMP Satu Atap 1 Waytenong Hadi Ismanto.

Ia juga menegaskan bahwa meskipun perpustakaan saat ini sangat vital bagi kelangsungan sekolah, kondisi ini tentu tidak ideal untuk proses belajar mengajar. Oleh karena itu, pihak sekolah berharap pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung Barat, segera mengambil langkah nyata untuk melakukan perbaikan atau pembangunan gedung yang rusak.

”Kami sangat berharap Disdikbud Lampung Barat dan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat bisa segera mengambil langkah cepat untuk menangani masalah ini,” tambahnya.

Kerusakan gedung ini tidak hanya mengganggu kelancaran proses pembelajaran, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan warga sekolah. Oleh karena itu, perbaikan gedung yang rusak menjadi kebutuhan mendesak agar kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan dengan lancar dan aman.

Diharapkan agar pihak-pihak terkait memberikan perhatian lebih terhadap perbaikan fasilitas pendidikan demi menunjang kualitas pendidikan di daerah tersebut. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan