Fenomena Langka di Tibet: Dua Danau Bersatu Setelah 4.000 Tahun

DANAU - Yamzho di Tibet.//Foto : Antara--

Radarlambar.Bacakoran.co - Penelitian terbaru mengungkap fenomena langka di Dataran Tinggi Tibet yang disebabkan oleh perubahan iklim. Danau Siling, yang permukaannya terus meningkat, meluap dan bergabung dengan Danau Bange yang berada di dekatnya. Peristiwa ini terjadi untuk pertama kalinya dalam lebih dari 4.000 tahun.

Menurut Lei Yanbin dari Institute of Tibetan Plateau Research, Danau Siling mengalami perluasan signifikan selama dua dekade terakhir. Luas danau ini meningkat dari 1.640 km² pada tahun 1970 menjadi 2.445 km² pada tahun 2023. Sebaliknya, permukaan Danau Bange cenderung menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Dijelaskannya, kenaikan permukaan air Danau Siling hingga 4 meter telah menyebabkan luapan air ke Danau Bange, yang menciptakan saluran selebar 200 meter dan sedalam hampir 2 meter. Fenomena ini pertama kali terlihat pada September 2023 dan memicu banjir bandang yang merusak infrastruktur di wilayah tersebut.

Data satelit menunjukkan bahwa luas Danau Bange meningkat sebesar 10% hanya dalam satu bulan setelah luapan terjadi. Para peneliti juga mencatat bahwa permukaan air di wilayah ini telah meningkat lebih dari 13 meter selama 25 tahun terakhir akibat mencairnya gletser dan pola curah hujan yang tidak seimbang.

Lei menjelaskan bahwa perubahan iklim adalah penyebab utama fenomena ini. Suhu tahunan rata-rata di Dataran Tinggi Tibet meningkat 0,35°C per dekade antara tahun 1970 hingga 2014, dua kali lipat dari rata-rata global. Bahkan lanjut Lie, ketidakseimbangan dalam pola curah hujan juga mempercepat prosesnya  dengan peningkatan di wilayah tengah dataran tinggi dan penurunan di wilayah selatan dan timurnya.

Para ilmuwan memprediksi bahwa Danau Siling dan Danau Bange akan sepenuhnya menyatu pada tahun 2030, dengan permukaan air Siling diperkirakan naik hingga 16,8 meter pada tahun 2100. Lei memperingatkan bahwa perubahan ini dapat berdampak besar pada penduduk di sekitar danau. Oleh karena itu, otoritas lokal diimbau untuk segera mengambil langkah mitigasi dan mengidentifikasi risiko yang mungkin timbul. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan