Serangan Kompleks Kepresidenan Chad Tewaskan 19 Orang
GEDUNG - kompleks kepresidenan di ibu kota Chad, N'Djamena.//Foto:dok/net.--
Radarlambar.Bacakoran.co - Serangan bersenjata terjadi di kompleks kepresidenan N'Djamena, ibu kota Chad, yang memicu baku tembak hebat. Peristiwa ini menewaskan 19 orang, termasuk seorang personel keamanan, serta melukai beberapa lainnya.
Pemerintah Chad melaporkan bahwa 18 dari total 24 penyerang tewas dalam pertempuran sengit pada Rabu malam, 8 Januari 2025. Beberapa di antaranya juga mengalami luka-luka.
Saksi mata di lokasi melaporkan adanya suara tembakan di sekitar kompleks tersebut, dengan kendaraan militer seperti tank terlihat berjaga di jalanan. Pasukan keamanan berhasil menggagalkan upaya kelompok bersenjata untuk menyerbu kompleks kepresidenan.
Menurut Menteri Luar Negeri Chad, Abderaman Koulamallah, pihak keamanan kehilangan satu personel, sementara tiga lainnya terluka, salah satunya dalam kondisi serius. "Situasi kini sepenuhnya terkendali," ujar Koulamallah dalam sebuah video yang dirilis di media sosial.
Chad, sebuah negara di Afrika utara yang tidak memiliki akses laut, sering menghadapi ancaman dari kelompok militan seperti Boko Haram. Selain itu, hubungan Chad dengan bekas penjajahnya, Prancis, baru-baru ini memanas setelah Chad mengakhiri perjanjian militer bilateral.
Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Chad menyelesaikan pemilu yang digambarkan sebagai langkah menuju transisi dari pemerintahan militer. Namun, pemilu tersebut menuai kritik karena rendahnya partisipasi pemilih serta tuduhan kecurangan oleh pihak oposisi.
Presiden Mahamat Idriss Deby Itno, yang naik ke tampuk kekuasaan pada 2021 menggantikan ayahnya, telah berupaya memperkuat kendali pemerintah melalui reformasi militer dan diplomasi strategis. Kendati kaya minyak, Chad tetap menjadi salah satu negara dengan tingkat pembangunan terendah di dunia, menurut Indeks Pembangunan Manusia PBB. (*)