Mencegah Serangan Layu Fusarium pada Tanaman Pisang
Tanaman pisang. Foto Freepik--
Radarlambar.Bacakoran.co - Layu fusarium pada tanaman pisang adalah penyakit yang dapat merusak tanaman secara serius, ditandai dengan daun yang menguning hingga cokelat, batang yang pecah, serta bonggol yang berwarna gelap. Tunas atau anakan tanaman yang terinfeksi juga akan terlihat kerdil.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum yang menyerang sistem perakaran dan jaringan tanaman, menghambat pertumbuhannya.
Serangan layu fusarium sering kali menjadi masalah besar bagi petani pisang karena dapat menurunkan hasil produksi secara drastis dan menyebabkan kerugian yang cukup signifikan.
Ancaman semakin besar jika serangan fusarium terjadi bersamaan dengan hama lain, seperti ulat atau nematoda. Nematoda, misalnya, dapat melukai permukaan tanaman, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi jamur.
Untuk mencegah serangan penyakit ini, beberapa langkah pencegahan dapat diterapkan dalam budidaya pisang. Salah satunya adalah menjaga kebersihan kebun dengan rutin melakukan sanitasi dan menggunakan agen hayati, seperti Trichoderma, untuk mengendalikan perkembangan jamur penyebab penyakit. Selain itu, membersihkan alat-alat pertanian secara berkala juga sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit.
Pencegahan juga dapat dilakukan dengan mengatur pH tanah, yaitu dengan menambahkan kapur pertanian untuk mengubah pH tanah menjadi lebih basa (sekitar pH 7). Tanah dengan pH rendah (kurang dari 7) lebih mendukung pertumbuhan jamur penyebab fusarium, sehingga menjaga keseimbangan pH tanah dapat membantu mengurangi risiko serangan.
Memilih bibit yang bebas dari infeksi fusarium sangat krusial. Hindari menggunakan bibit dari tanaman induk yang terinfeksi, dan sebaiknya pilih bibit dari kultur jaringan yang lebih steril dan tidak membawa penyakit. Selain itu, petani bisa mengaplikasikan campuran detergen bubuk dan nematisida dengan rasio 3:1 (3 kg detergen dan 1 kg nematisida) untuk mengurangi jumlah nematoda di sekitar tanaman. Campuran ini dapat diaplikasikan secara merata di sekitar tanaman, baik dalam bentuk kering maupun basah, dan dapat digunakan untuk lahan seluas 500 m².
Pemberian nematisida secara rutin 1–2 kali sebulan selama masa budidaya terbukti dapat menekan serangan fusarium hingga kurang dari 5%. Jika tanaman sudah terinfeksi fusarium, langkah eradikasi perlu dilakukan dengan menyuntikkan batang tanaman menggunakan minyak tanah atau herbisida.
Dosis minyak tanah untuk tanaman dewasa sekitar 25–40 ml, sedangkan untuk tanaman muda dan kecil, dosisnya lebih rendah. Penyuntikan dilakukan pada kedalaman sekitar 50 cm dari permukaan tanah dengan kemiringan 45–60°. Jika perlu, penyuntikan kedua bisa dilakukan satu minggu setelah yang pertama, terutama jika tanaman sedang dalam kondisi kokoh atau saat musim hujan.(*)