Fantastis, Bulog Perlu Rp57 Triliun untuk Serap 4,7 Juta Ton Beras di Tahun 2025
Ilustrasi gudang Bulog. Foto/Net--
Radarlambar.bacakoran.co- Perum Bulog membutuhkan anggaran sekitar Rp57 triliun untuk menyerap 4,6 juta ton beras sepanjang tahun 2025.
Direktur Keuangan Perum Bulog, Iryanto Hutagaol, menjelaskan bahwa saat ini stok beras yang tersedia di Bulog mencapai 1,7 juta ton.
Namun, sesuai instruksi Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), Bulog diminta untuk menyerap tambahan 3 juta ton beras pada awal 2025.
Iryanto mengungkapkan bahwa untuk mengelola total 4,7 juta ton beras dengan harga sekitar Rp12 ribu per kilogram, diperlukan dana sekitar Rp57 triliun. Sebagian besar dana untuk operasi Bulog berasal dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN), yang diterima setelah Bulog selesai menyalurkan beras.
Selama ini, Bulog harus mengandalkan pinjaman dari perbankan untuk menyerap beras sebelum mendapatkan dana dari pemerintah.
Meski beban keuangan cukup besar, Bulog tetap menjalankan penugasan pemerintah dengan aman.
Iryanto mengungkapkan bahwa biaya pengelolaan sekitar 10 persen dari total anggaran diperlukan untuk menjalankan operasi ini setiap tahunnya. Skema pendanaan yang lebih terstruktur kini tengah diusulkan untuk memastikan kelancaran pengelolaan beras.
Direktur Utama Bulog, Wahyu Suparyono, menambahkan bahwa stok beras yang ada saat ini didanai dengan pinjaman perbankan, dan beban bunga untuk penyerapan beras tahun 2024 mencapai sekitar Rp2,5 triliun. Pinjaman ini akan digantikan dengan dana dari APBN setelah beras disalurkan.(*)