5 Negara Muslim yang Tidak Merayakan Isra Mikraj Secara Besar-Besaran

MASJID - AL-Aqsa di Palestina. Foto IStock--
Radarlambar.bacakoran.co - Isra Mikraj merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menggambarkan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem.
Dalam peristiwa ini, Nabi Muhammad juga menerima perintah sholat lima waktu yang menjadi kewajiban bagi seluruh umat Islam.
Di berbagai negara Muslim, Isra Mikraj dirayakan dengan berbagai cara, mulai dari perayaan besar hingga ibadah sederhana. Namun, ada beberapa negara Muslim yang tidak menjadikannya sebagai hari libur nasional atau tidak merayakannya secara besar-besaran.
Hal ini biasanya berkaitan dengan tradisi keagamaan, kebijakan pemerintah, atau faktor budaya setempat.
Berikut adalah lima negara Muslim yang tidak merayakan Isra Mikraj secara besar-besaran
1. Arab Saudi
Arab Saudi merupakan salah satu negara yang tidak merayakan Isra Mikraj sebagai perayaan nasional. Salah satu alasan utama adalah pandangan keagamaan yang dianut di negara ini, yaitu ajaran Islam yang cenderung menghindari tradisi atau perayaan yang tidak memiliki dasar yang kuat dalam Al-Qur'an dan Hadis.
Oleh karena itu, pemerintah Arab Saudi tidak menetapkan hari libur nasional untuk memperingati Isra Mikraj. Meskipun demikian, umat Muslim di negara ini tetap meyakini peristiwa Isra Mikraj sebagai bagian penting dalam sejarah Islam, hanya saja tanpa ada ritual atau acara khusus.
Selain itu, kebijakan ini juga selaras dengan pendekatan Arab Saudi dalam menetapkan hari-hari besar keagamaan, di mana mereka lebih fokus pada dua hari raya utama dalam Islam, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.
2. Yordania
Yordania juga termasuk negara yang tidak menetapkan Isra Mikraj sebagai hari libur umum bagi kementerian, lembaga pemerintah, maupun instansi lainnya. Meskipun demikian, umat Muslim di Yordania tetap menghormati peristiwa ini sebagai bagian dari ajaran Islam.
Perayaan Isra Mikraj di Yordania umumnya dilakukan dengan cara sederhana, seperti kajian keislaman, ceramah di masjid, serta peningkatan ibadah individu. Pemerintah Yordania sendiri tidak melarang umat Muslim merayakan Isra Mikraj, namun mereka tidak mengadakannya sebagai perayaan nasional.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Isra Mikraj diakui sebagai peristiwa penting, cara memperingatinya dapat berbeda-beda tergantung pada kebijakan dan tradisi masyarakat setempat.
3. Iran