5 Negara Muslim yang Tidak Merayakan Isra Mikraj Secara Besar-Besaran

MASJID - AL-Aqsa di Palestina. Foto IStock--

Sebagai negara dengan mayoritas Muslim Syiah, Iran memiliki tradisi keagamaan yang sedikit berbeda dibandingkan dengan negara-negara Muslim Sunni. Di Iran, peringatan hari-hari besar Islam lebih banyak difokuskan pada peristiwa yang berhubungan dengan figur-figur penting dalam sejarah Syiah, seperti peringatan Asyura yang mengenang wafatnya Imam Husain di Karbala.

Meskipun Muslim di Iran tetap percaya pada peristiwa Isra Mikraj, mereka tidak menjadikannya sebagai perayaan nasional atau hari libur resmi. Sebagai gantinya, peristiwa ini lebih sering dibahas dalam ceramah keagamaan di masjid atau pusat studi Islam, tanpa adanya perayaan besar.

Pendekatan ini mencerminkan bagaimana perbedaan mazhab dalam Islam dapat memengaruhi cara suatu negara memperingati peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam.

4. Aljazair

Di Aljazair, Isra Mikraj umumnya dihormati sebagai peristiwa bersejarah, tetapi tidak ada perayaan besar atau libur nasional yang ditetapkan secara resmi. Tradisi di negara ini lebih menekankan pada ibadah individual, seperti sholat malam dan kajian agama, dibandingkan dengan perayaan yang bersifat seremonial.

Di beberapa masjid, umat Muslim di Aljazair biasanya menghadiri ceramah keagamaan yang membahas Isra Mikraj, tetapi acara ini tidak berskala nasional seperti di negara-negara lain yang lebih merayakannya secara besar-besaran.

Faktor budaya dan sejarah Aljazair yang lebih berorientasi pada ibadah personal dan pendidikan keislaman turut memengaruhi cara masyarakatnya dalam memperingati peristiwa Isra Mikraj.

5. Nigeria

Nigeria memiliki populasi Muslim yang cukup besar, yaitu sekitar 50% dari total penduduknya. Namun, pemerintah Nigeria tidak menetapkan Isra Mikraj sebagai hari libur nasional bagi seluruh negara.

Meskipun demikian, komunitas Muslim di Nigeria tetap menghormati Isra Mikraj dengan cara mereka sendiri, seperti meningkatkan ibadah pribadi, menghadiri ceramah agama, dan melakukan kegiatan keislaman lainnya.

Perbedaan dalam cara peringatan ini disebabkan oleh fakta bahwa Nigeria adalah negara dengan keberagaman agama yang tinggi. Oleh karena itu, banyak peristiwa keagamaan—termasuk Isra Mikraj—lebih banyak dirayakan dalam komunitas Muslim, bukan sebagai perayaan nasional yang diakui pemerintah. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan