Program MBG Dapat Meningkatkan Kepuasan Masyarakat, Namun Tak Cukup untuk Capai Indonesia Emas 2045

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti. Foto//net--
Radarlambar.bacakoran.co -Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menyatakan bahwa salah satu faktor utama yang meningkatkan survei kepuasan masyarakat terhadap kinerja 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam hasil survei yang dirilis oleh Lembaga Riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, program MBG meraih skor tertinggi dengan nilai 8,4 pada skala 1 hingga 9. Program ini dianggap mendapat respon positif dari masyarakat karena sifatnya yang populis dan langsung menyentuh kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Ray menilai bahwa program MBG, bersama dengan berbagai bantuan sosial lainnya, telah menjaga tingkat kepuasan masyarakat. Menurutnya, selama program seperti makan siang gratis dan tunjangan lainnya diberikan kepada masyarakat, tingkat kepuasan publik akan tetap terjaga. Namun, Ray mengingatkan bahwa meskipun program-program populis ini berhasil dalam meningkatkan kepuasan masyarakat, hal tersebut tidak cukup untuk mencapai visi besar Indonesia Emas 2045.
Menurut Ray, pola mengejar kepuasan masyarakat melalui program populis ini sudah diterapkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo, yang juga sukses mendapatkan tingkat kepuasan tinggi dengan cara yang serupa, seperti membagikan bansos. Pola yang sama nampaknya dilakukan lagi di era Prabowo.
Lebih lanjut, Ray mengingatkan bahwa fokus pemerintah yang terlampau banyak pada program populis justru dapat mengabaikan isu-isu penting yang seharusnya menjadi prioritas, seperti pemberantasan korupsi, penegakan hukum yang adil, serta reformasi institusi kepolisian. Padahal, isu-isu tersebut adalah persoalan fundamental yang perlu diselesaikan untuk mewujudkan kemajuan jangka panjang bagi bangsa dan negara.
Selain itu, Ray juga menekankan pentingnya ketahanan ekonomi untuk mendukung kelangsungan program-program populis seperti MBG. Mengingat program ini memerlukan anggaran negara yang besar, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah pemangkasan anggaran birokrasi dan pejabat, serta menyederhanakan struktur kementerian dan lembaga pemerintah. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menciptakan efisiensi anggaran yang diperlukan untuk mendukung berbagai program pembangunan.
Sebagai informasi tambahan, Peneliti Senior LSI Denny JA, Ardian Sopa, menyebutkan bahwa program Makan Bergizi Gratis mendapat penilaian positif karena dinilai efektif dalam mengatasi masalah stunting dan malnutrisi yang telah menjadi masalah kronis di Indonesia. Program ini juga dianggap memberikan dampak positif pada perekonomian dengan meningkatkan permintaan terhadap produk pangan lokal, sekaligus berkontribusi pada peningkatan kualitas kesehatan generasi mendatang.
Dengan demikian, meskipun MBG adalah langkah positif yang mendatangkan manfaat langsung bagi masyarakat, Ray Rangkuti menegaskan bahwa untuk mencapai tujuan jangka panjang seperti Indonesia Emas 2045, diperlukan kebijakan yang lebih komprehensif dan berfokus pada perbaikan isu-isu struktural yang lebih mendalam. (*)