Flu Bisa Berujung Pneumonia? Kenali Bahaya dan Cara Pencegahannya!
![](https://radarlambar.bacakoran.co/upload/4349d7da5377b285fe71cf47d502faa6.jpg)
Flu bisa berkembang menjadi pneumonia yang berbahaya-freepik.com-
Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang menyebabkan kantung udara dipenuhi cairan atau nanah, sehingga membuat penderitanya sulit bernapas.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut pneumonia sebagai salah satu penyebab utama kematian pada balita, meskipun juga berdampak serius pada orang dewasa.
Siapa yang Berisiko Terkena Pneumonia? Kelompok yang lebih rentan terhadap pneumonia meliputi Perokok dan penderita penyakit paru kronis, Bayi dan anak-anak di bawah dua tahun, Lansia di atas 65 tahun, Individu dengan sistem imun lemah akibat penyakit seperti HIV/AIDS, diabetes, atau sedang menjalani kemoterapi
Penyebab pneumonia bervariasi, di antaranya:
- Bakteri: Streptococcus pneumoniae
- Virus: Influenza dan COVID-19
- Jamur: Lebih sering menyerang individu dengan kekebalan tubuh rendah
- Mycoplasma pneumoniae: Mikroorganisme yang mirip dengan bakteri
Pneumonia dapat dikategorikan menjadi Pneumonia komunitas – Ditularkan di lingkungan umum dan Pneumonia rumah sakit – Lebih sulit diobati karena sering disebabkan oleh bakteri yang lebih resisten terhadap antibiotik.
Gejala pneumonia yang tidak segera ditangani dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius dan berakibat fatal.
Pneumonia akibat bakteri dapat diatasi dengan antibiotik, sementara pneumonia akibat virus memerlukan antivirus tertentu.
Dokter juga dapat meresepkan obat pereda nyeri, penurun demam, serta alat bantu pernapasan jika diperlukan.
Karena risiko komplikasi yang tinggi, pengobatan pneumonia sering kali memerlukan perawatan di rumah sakit.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah pneumonia meliputi Mengonsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan secara rutin, Menghindari rokok, alkohol, serta kontak dengan penderita flu atau pneumonia, Vaksinasi, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan beberapa vaksin untuk mengurangi risiko pneumonia, seperti Vaksin influenza, Vaksin pneumokokus (PCV dan PPV23), Vaksin Haemophilus influenzae tipe B (Hib), Vaksin pertusis (batuk rejan), Vaksin cacar air.
Beberapa vaksin memerlukan dosis ulang, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan jadwal vaksinasi yang sesuai.(*)