Nilai Tukar Rupiah Menguat 51 Poin Menjadi Rp16.281 per Dolar AS

Ilustrasi rupiah dan dolar AS.//Foto:dok/net.--

Radarlambar.Bacakoran.co - Pada perdagangan pagi ini, nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), mencatatkan kenaikan sebesar 51,5 poin atau 0,32%. Rupiah tercatat berada di level Rp 16.268 per dolar AS hingga pukul 09.30 WIB, sebagaimana laporan yang dirilis oleh Bloomberg Asia Pacific Currencies.

Menurut Bank Indonesia (BI), meskipun pasar keuangan global masih menghadapi ketidakpastian, nilai tukar rupiah tetap terjaga dengan stabil. Pada bulan Februari 2025, rupiah menunjukkan kecenderungan untuk menguat, meskipun dalam beberapa bulan terakhir ada tekanan dari pasar internasional.

Perkembangan Nilai Tukar Rupiah

Berdasarkan data terkini, nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan sebesar 0,15% dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2024 (per 18 Februari 2025). Walaupun demikian, rupiah tercatat melemah 1,06% secara year to date (ytd) dibandingkan dengan level yang tercatat pada akhir Desember 2024.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa perkembangan ini mencerminkan konsistensi kebijakan stabilisasi yang diterapkan oleh BI. Selain itu, aliran masuk modal asing yang terus berlanjut, imbal hasil instrumen keuangan domestik yang menarik, serta prospek ekonomi Indonesia yang masih tetap positif, turut mendukung penguatan rupiah.

Perbandingan dengan Mata Uang Negara Berkembang dan Negara Maju

Meski secara tahunan rupiah mengalami pelemahan 1,06%, namun secara keseluruhan nilai tukar rupiah tetap lebih stabil jika dibandingkan dengan mata uang negara berkembang lainnya, yang merupakan mitra dagang utama Indonesia. Sementara itu, terhadap mata uang negara maju selain dolar AS, rupiah menunjukkan tren penguatan yang positif.

Proyeksi Kedepan

Melihat perkembangan ini, BI optimis bahwa nilai tukar rupiah akan tetap stabil dalam waktu mendatang. Beberapa faktor pendukungnya antara lain komitmen BI untuk menjaga kestabilan nilai tukar, imbal hasil yang menarik bagi investor, tingkat inflasi yang terjaga rendah, serta prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap menjanjikan. Seiring dengan itu, aliran modal asing diperkirakan akan terus mengalir, mendukung kestabilan rupiah dalam menghadapi fluktuasi pasar global.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan