Wall Street Anjlok, Nasdaq Turun Drastis

Ilustrasi/Foto--Freepik--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Bursa saham Amerika Serikat mencatat pelemahan pada akhir pekan, dengan Nasdaq merosot hingga 2,2 persen. Tekanan ini disebabkan oleh data ekonomi yang kurang menggembirakan, yang meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 748 poin atau 1,69 persen menjadi 43.428, sementara S&P 500 mengalami penurunan sebesar 1,70 persen ke angka 6.013. Nasdaq Composite yang didominasi saham teknologi jatuh 2,20 persen ke posisi 19.524.
Pelemahan ini bertepatan dengan rilis data ekonomi yang menunjukkan adanya perlambatan di sektor jasa dan manufaktur. Indeks manajer pembelian (PMI) S&P Global turun ke angka 50,4 di bulan Februari dari 52,7 pada bulan sebelumnya. Sektor jasa mencatat penurunan yang lebih tajam, dengan PMI turun ke 49,7 dari 52,9, menandakan adanya kontraksi ekonomi.
Selain itu, sentimen konsumen juga melemah, dengan indeks Universitas Michigan turun ke 64,7 dari sebelumnya 71,1, menunjukkan semakin tingginya kekhawatiran masyarakat terhadap kondisi ekonomi. Di sektor saham individu, Rivian Automotive mengalami penurunan lebih dari 4 persen setelah mengumumkan potensi penurunan pengiriman kendaraan dalam beberapa bulan ke depan.
Walaupun hasil laporan keuangannya lebih baik dari perkiraan analis, hal ini tidak cukup untuk menahan tekanan pada harga sahamnya. Block Inc juga mengalami penurunan signifikan sebesar 17,7 persen setelah laporan keuangannya tidak memenuhi ekspektasi. Ketatnya persaingan dalam industri sistem pembayaran semakin memperburuk kinerja perusahaan ini.
Saham UnitedHealth Group ikut mengalami penurunan 7,3 persen setelah adanya laporan bahwa Departemen Kehakiman AS sedang menyelidiki dugaan penipuan terkait penagihan Medicare yang dilakukan perusahaan tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Di sisi lain, Celsius Holdings mencatat lonjakan hampir 28 persen setelah mengumumkan akuisisi pesaingnya, Alani Nu. Laporan keuangan kuartalannya yang lebih baik dari perkiraan turut memberikan dorongan positif pada pergerakan saham perusahaan minuman energi ini.
Namun, Hims Hers Health Inc mengalami tekanan besar dengan penurunan 25 persen setelah Food and Drug Administration (FDA) mengumumkan bahwa pasokan obat penurun berat badan dan diabetes dari Novo Nordisk kembali tersedia. Kabar ini menimbulkan kekhawatiran terkait prospek bisnis perusahaan.
Kombinasi data ekonomi yang melemah dan ketidakpastian kebijakan moneter Federal Reserve terus membebani pasar saham. Para investor kini menantikan perkembangan lebih lanjut terkait kebijakan ekonomi serta laporan keuangan penting yang akan diumumkan dalam waktu dekat.(*)