Prabowo Sarankan Agar Jokowi Dilibatkan Saat Meresmikan Proyek Warisan

Presiden Prabowo Subianto-Instagram@prabowo-

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya, untuk memastikan bahwa Presiden Joko Widodo diundang dalam setiap acara peresmian proyek yang merupakan hasil dari program pemerintahannya.

Hal ini diungkapkan Prabowo saat meresmikan bank emas (bullion bank) yang berlangsung di The Gade Tower, Senen, Jakarta Pusat, pada Rabu, 26 Februari 2025.

"Jika ada proyek yang memiliki kontribusi besar dari presiden sebelumnya, seharusnya beliau diundang untuk hadir," tegas Prabowo dalam acara tersebut.

Salah satu proyek yang diresmikan Prabowo adalah bank emas, yang telah dipersiapkan sejak pemerintahan Jokowi pada periode kedua. Prabowo mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam mewujudkan proyek ini.

Kata dia, ia menyadari bahwa persiapan bank emas ini memerlukan waktu yang cukup lama bahkan lebih dari 4 tahun. "Mungkin takdir saya yang akhirnya meresmikan," ujarnya.

Selanjutnya, Prabowo menyatakan akan bertemu dengan Presiden Jokowi keesokan harinya. 

Dalam pertemuan tersebut, ia berencana untuk meminta maaf karena selalu menjadi orang yang meresmikan proyek-proyek yang telah dimulai oleh pemerintahan sebelumnya.

"Saya berencana bertemu dengan Pak Jokowi besok dan minta maaf karena saya yang sering meresmikan program yang sudah digagas di masa pemerintahannya. Menteri-menteri beliau yang sangat saya hormati juga banyak yang saya gunakan dalam pemerintahan sekarang," jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Prabowo meresmikan bank emas pertama di Indonesia. Berdasarkan perhitungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pendirian bank emas ini diperkirakan akan memberikan nilai tambah yang signifikan, hingga mencapai Rp 50 triliun bagi industri emas di Indonesia. Prospek bisnis bank emas diprediksi akan semakin menguntungkan ke depannya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menjelaskan bahwa sektor bullion bank memiliki potensi besar untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya emas Indonesia, baik dari hasil tambang maupun dari stok emas yang dimiliki masyarakat. 

Keberadaan bank emas ini bisa memacu konsumsi emas ritel, sehingga turut mendorong pertumbuhan industri emas dan meningkatkan keseluruhan ekosistem emas dengan nilai tambah yang bisa mencapai antara Rp 30-50 triliun.

Menteri BUMN, Erick Thohir, juga menambahkan bahwa Indonesia memiliki cadangan emas yang cukup besar, menempatkannya pada posisi keenam dunia dengan total sekitar 2.600 ton. 

Meskipun begitu, cadangan emas Indonesia masih jauh di bawah negara-negara lain seperti Singapura, yang memiliki 78,3 ton. Erick berharap kehadiran bullion bank dapat meningkatkan cadangan emas batangan negara.

"Di dunia, kita masih berada pada urutan 43. Misalnya, cadangan emas Amerika Serikat hampir mencapai 8.000 ton," kata Erick.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan