Krisis Demografi Mengancam Stabilitas Ekonomi Jepang

Jepang menghadapi krisis demografi yang semakin memperburuk kondisi sosial dan ekonomi negara tersebut. Foto Dok/Net--
Sebagai negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia, penurunan populasi di Jepang akan mengurangi daya beli domestik, memperlambat pertumbuhan ekonomi, serta menurunkan kapasitas manufaktur yang berdampak pada rantai pasokan global.
Pemerintah Jepang telah mencoba mengatasi masalah ini dengan berbagai kebijakan, seperti bantuan tunai bagi keluarga dengan anak, peningkatan cuti melahirkan, dan subsidi pendidikan.
Selain itu, beberapa eksperimen seperti sistem kerja empat hari dalam seminggu juga sedang diuji coba untuk meningkatkan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Dukungan bagi perempuan yang bekerja juga terus ditingkatkan dengan memperbaiki fasilitas penitipan anak dan kondisi kerja bagi ibu.
Meskipun demikian, para ahli berpendapat bahwa kebijakan-kebijakan tersebut masih belum cukup untuk mengubah arah tren penurunan populasi Jepang.
Negara ini membutuhkan reformasi struktural yang lebih besar, baik dalam kebijakan keluarga, budaya kerja, maupun pembukaan peluang bagi tenaga kerja asing, untuk mengatasi tantangan ini.
Jika kondisi ini terus berlanjut, Jepang bisa mengalami penurunan populasi yang lebih drastis dalam beberapa dekade mendatang, yang akan membawa dampak besar terhadap ekonomi global.
Ketidakpastian ini menjadi perhatian banyak negara, termasuk Indonesia, yang memiliki hubungan ekonomi yang erat dengan Jepang.(*)