Kades Wiwin Komalasari Tak Terima Pemecatan dari Jabatan Kepala Desa

Kades Wiwin Komalasari Tak Terima Pemecatan dari Jabatan Kepala Desa. Foto/net--

Radarlabar.bacakoran.co -Kades Wiwin Komalasari yang menjabat sebagai Kepala Desa Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengungkapkan ketidaksetujuannya jika ia dipecat dari jabatannya. Sebelumnya, Wiwin viral karena sebuah video di mana ia terlihat geli menerima bingkisan nasi kotak saat pelantikan Bupati, yang memicu amarah publik.

Wiwin Komentar Soal Kejadian Nasi Kotak yang Viral

Dalam penjelasan melalui video call dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Wiwin menceritakan bahwa kejadian bermula saat dirinya menerima bingkisan nasi kotak setelah acara syukuran pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Bogor. Ia mengaku membawa nasi tersebut untuk makan di parkiran bersama teman-temannya dan sopir, serta merekamnya menggunakan ponsel. Ia sempat menyebut kata "jomet," yang menurutnya adalah bahasa Bogor yang berarti makanan.

Gubernur Dedi Mulyadi Kritik Perkataan Wiwin

Dedi Mulyadi menilai bahwa ucapan Wiwin dalam video tersebut terkesan merendahkan bingkisan nasi kotak, dan menyebutnya sebagai perkataan yang sombong. Dedi berpendapat bahwa kata-kata Wiwin itu memberi kesan bahwa ia meremehkan bingkisan tersebut, yang akhirnya menimbulkan kemarahan di media sosial.

Wakil Bupati Bogor Minta Wiwin Dipecat

Akibat kelakuannya, Wakil Bupati Bogor Jaro Ade dikabarkan marah dan meminta Wiwin untuk dipecat. Menanggapi hal tersebut, Wiwin tetap teguh dan mengatakan bahwa pemecatannya harus sesuai dengan Undang-Undang dan prosedur yang berlaku, yaitu melalui badan musyawarah desa dengan pembuktian yang sah secara hukum.

Saran Dedi Mulyadi untuk Wiwin: Perbaiki Penampilan

Dedi Mulyadi memberikan saran kepada Wiwin agar mengubah penampilannya menjadi lebih sederhana, agar tidak menimbulkan kesan yang salah di media sosial. Dedi menekankan pentingnya membedakan penampilan antara kepala desa dan individu yang dikenal di media sosial, untuk menghindari persepsi publik yang keliru.

Wiwin Menanggapi Kritik Mengenai Gaya Hidupnya

Wiwin membantah anggapan bahwa ia mengutamakan gaya hidup hedon. Meskipun tampil dengan gaya yang glamor, Wiwin menegaskan bahwa ia tetap mengutamakan masyarakat dan sering terjun langsung ke lapangan. Ia juga membantah kritik yang menyebutnya memiliki gaya hidup yang tidak sesuai dengan citra seorang kepala desa.

Wiwin Klaim Aktif dalam Kegiatan Sosial

Wiwin menyatakan bahwa dirinya aktif berbaur dengan masyarakat, mengunjungi warga sebelum berangkat ke kantor, dan rutin ikut kegiatan pengajian. Ia juga menanggapi kritik terkait tas mewahnya, dengan menyatakan bahwa meskipun tampil glamor, dirinya tetap berfokus pada kesejahteraan masyarakat dan bekerja keras untuk desanya.

Dedi Singgung Kehidupan Pribadi Wiwin

Dedi Mulyadi juga menyinggung bahwa gaya hidup Wiwin mungkin dipengaruhi oleh statusnya yang tidak memiliki pasangan. Wiwin membantah hal tersebut dan menegaskan bahwa ia mengutamakan hubungan baik dengan masyarakatnya, tanpa tergantung pada kehidupan pribadi.

Wiwin Klaim Prestasi Selama Menjadi Kepala Desa

Sebagai jawaban atas kritik terhadapnya, Wiwin menyampaikan bahwa selama empat tahun menjabat sebagai kepala desa, dirinya telah meraih beberapa penghargaan, termasuk masuk 10 besar dari 416 desa dalam lomba profil desa. Ia juga menekankan kedekatannya dengan masyarakat Desa Gunung Menyan, yang selalu ia kunjungi secara rutin.

Wiwin Tak Takut dengan Tudingan, Siap Diperiksa oleh Masyarakat

Wiwin menegaskan bahwa dirinya tidak takut jika masyarakat menanyakan tentang kinerjanya selama menjabat sebagai kepala desa. Ia percaya masyarakat akan memberikan penilaian yang objektif tentang pekerjaannya yang selalu terjun langsung untuk membangun desa.



Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan