Bangkit dari PHK Sritex, Ibu Dua Anak Ini Pilih Jualan Takjil di Bulan Ramadan

Tri Cahyaningsih (32) memilih jual takjil buka di puasa di depan rumahnya di Boyolali setelah kena PHK oleh Sritex Group.//Foto: dok/net.--
Radarlambar.Bacakoran.co – Tri Cahyaningsih (32), seorang ibu rumah tangga asal Penggung, Boyolali, Jawa Tengah, kini berjuang membantu perekonomian keluarganya setelah mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dari PT Primayudha Mandirijaya, anak perusahaan Sritex Group. Menyikapi situasi sulit ini, ia memilih berjualan takjil di depan rumahnya selama bulan Ramadan 2025.
Tri menjadi salah satu dari lebih 10.000 karyawan yang kehilangan pekerjaan setelah Sritex resmi dinyatakan pailit dan menghentikan operasinya pada 1 Maret 2025. Perusahaan tekstil raksasa yang telah berdiri selama 58 tahun itu mengalami kesulitan finansial hingga terpaksa gulung tikar. Surat PHK resmi diterima Tri pada 28 Februari 2025, sehari sebelum perusahaan secara resmi ditutup.
"Daripada menganggur, saya memilih berjualan takjil di rumah untuk membantu ekonomi keluarga," ujar Tri saat ditemui di kediamannya, Selasa 4 Maret 2025 kemarin.
Setiap hari, Tri bersama suaminya, Wahyudi, mulai beraktivitas di dapur sejak siang hari untuk menyiapkan berbagai menu berbuka puasa, seperti gorengan, pecel, dan es buah. Mereka memanfaatkan momen Ramadan untuk menambah penghasilan, dengan membuka lapak kecil di depan rumah sejak pukul 15.00 WIB.
Meskipun baru dua hari berjualan, Tri berharap usaha kecil-kecilan ini dapat membantu mencukupi kebutuhan sehari-hari. Ia juga masih menyimpan harapan agar Sritex mendapatkan investor baru sehingga perusahaan bisa beroperasi kembali dan ia dapat kembali bekerja.
"Saya masih berharap ada investor yang bisa menghidupkan lagi Sritex, supaya saya dan teman-teman bisa kembali bekerja seperti dulu," tuturnya penuh harap.
Di balik semangatnya berjualan, Tri tidak menutupi rasa sedih dan kecewa atas kehilangan pekerjaannya. Sebagai ibu dari dua anak, ia merasa terbebani karena kini hanya suaminya yang menjadi tumpuan ekonomi keluarga.