Kejayaan Nvidia Runtuh Mendalam Akibat Kebijakan Trump

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump Foto--Dok/Net.--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Pada awal pekan ini, Nasdaq mencatatkan penurunan signifikan, yang menjadi yang terbesar sejak 2022. Indeks saham teknologi mengalami guncangan besar, dengan tujuh perusahaan teknologi terkemuka dunia kehilangan nilai pasar lebih dari USD 750 miliar (sekitar Rp 12,3 triliun).
Penyebab utama dari penurunan ini adalah ketegangan yang semakin memanas akibat perang tarif di sektor teknologi, yang berdampak pada banyak perusahaan besar di industri tersebut.
Apple, sebagai perusahaan teknologi terbesar, memimpin penurunan tajam ini dengan kehilangan sekitar USD 174 miliar (Rp 2.800 triliun) dari nilai pasarnya.
Tidak ketinggalan, Nvidia, salah satu pemain utama dalam industri chip AI, juga mencatatkan penurunan hampir USD 140 miliar (Rp 2.200 triliun).
Saham Nvidia turun sekitar 5%, dan nilai pasarnya bahkan menyusut hampir sepertiga sejak mencapai puncaknya pada Januari 2025.
Namun, penurunan ini tidak hanya terbatas pada Nvidia. Tesla, yang juga turut merasakan dampaknya, mengalami penurunan harga saham terbesar dalam sejarahnya, yakni sebesar 15%.
Penurunan ini melebihi rekor terburuk yang terjadi pada 2020 lalu, dengan total kerugian nilai pasar mencapai lebih dari USD 130 miliar (Rp 2.100 triliun) hanya dalam satu hari.
Microsoft dan Alphabet juga mencatatkan kerugian yang signifikan, masing-masing kehilangan sekitar USD 98 miliar (Rp 1.600 triliun) dan USD 95 miliar (Rp 1.500 triliun).
Amazon, yang selama ini dikenal stabil, juga tidak luput dari kerugian besar, dengan hilangnya sekitar USD 50 miliar (Rp 820 miliar).
Penurunan tajam ini disebabkan oleh kekhawatiran investor terkait dampak perang tarif yang kian memperburuk prospek ekonomi.
Banyak perusahaan teknologi yang sangat bergantung pada komponen dan proses manufaktur yang berasal dari luar negeri.
Jika mereka terpaksa memindahkan sebagian besar produksi ke Amerika Serikat, harga produk-produk teknologi diperkirakan akan melonjak drastis.
Hal ini memunculkan kekhawatiran besar akan potensi resesi ekonomi yang lebih dalam di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.
Beberapa produsen semikonduktor, seperti Nvidia, merasakan dampak langsung dari kebijakan Trump.