Miliki Cadas Usia 350 Ribu Tahun, Curup Tumbuk Ati Jadi Wisata Arkeologi
1401--
SUMBERJAYA - Bukti jika Kabupaten Lampung Barat merupakan wilayah yang tua kembali terungkap. Hal itu dengan ditemukannya satu keistimewaan yang ada di destinasi wisata Curup Tumbuk Ati Pekon Waypetai, Kecamatan Sumberjaya.
Peratin Waypetai Sutan Sahril mengatakan, sejak 2019 pihak pekon mulai memfokuskan diri pada pengembangan potensi wilayah diantaranya destinasi wisata yang salah satunya adalah Curug Tumbuk Ati.
Seiring upaya yang dilakukan tersebut keberadaan destinasi wisata tumbuk ati mulai dilirik baik wisatawan lokal maupun pihak-pihak terkait pemerintah.
Dan 2023 kemarin tim dari Balitbang Kabupaten Lambar bersama petugas dari kementerian ESDM Jakarta melakukan kunjungan yang sekaligus dalam rangka penelitian keberadaan Curup tersebut.
Dari hasil penelitian yang dilakukan. Curup tersebut dulunya merupakan aliran sungai yang besar. Akan tetapiakibat bencana alam gempa bumi terjadinya pergeseran tanah.
Nah, yang menjadi perhatian serius pihak ESDM adalah saat melakukan pemeriksaan cadas di lokasi curug ternyata cadas yang ada di lokasi itu telah berusia 350 ribu tahun.
Sehingga pihak ESDM menyebutkan penemuan batu cadas tersebut terbilang langka mengingat usianya yang sangat tua.
“Penemuan usia cadas yang mencapai umur 350 ribu tahun tersebut, petugas meminta agar lokasi cadas tidak diberikan pengolahan seperti halnya diberikan penyemenan ataupun untuk lain,” jelasnya.
Serta ajakan agar tidak merusak atau mengolah batu cadas tersebut karena pihak ESDM menegaskan bahwa keberadaan Curug Tumbuk Ati bukan hanya sebagai lokasi wisata biasa melainkan nantinya akan menjadi tempat penelitian arkeologi, atau dengan kata lain menjadi wisata arkeologi.
Sutan Sahril sendiri menyebutkan jika usia batu cadas di lokasi tersebut sangat tua, dan bisa menjadi lokasi penelitian kedepannya.
“Tentunya dengan adanya keistimewaan tersebut menjadi kabar bahagia bagi masyarakat Pekon Way Petai, jika kampung ini merupakan kampung yang memiliki usia tua dengan bukti-bukti seperti keberadaan batu cadas tersebut,” jelasnya.
Pihaknya, menambahkan bahwa destinasi wisata itu juga mendapatkan bantuan berupa pembangunan embung melalui pengajuan yang diusulkan sejak beberapa tahun ini. (*)