Gula Semut Produksi Petani Indonesia Tembus Pasar Malaysia dan Kanada

Radarlambar.bacakoran.co - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendukung ekspor produk pertanian unggulan Indonesia. Salah satu produk yang kini berhasil menembus pasar internasional adalah gula semut, hasil produksi petani di Magelang, Jawa Tengah. Keberhasilan ini menegaskan bahwa produk lokal Indonesia mampu bersaing di pasar global.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, dalam unggahannya di Instagram Kementan (@kementerianpertanian) pada Sabtu (28/3/2025), menyampaikan bahwa program ekspor yang dilakukan oleh Kementan bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah bagi petani kelapa melalui produk olahan yang dapat diterima di pasar internasional.

Kegiatan ekspor kapan saja dan di mana saja merupakan bagian dari upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen produk pertanian berkualitas tinggi, ujar Sudaryono.

Produk gula semut ini diekspor oleh Koperasi Induk Nira Lestari yang dipimpin oleh Ella Rizki, seorang petani muda asal Magelang yang juga merupakan Young Ambassador Agriculture Program (YESS). Gula semut ini telah berhasil menembus pasar Malaysia dan Kanada. Untuk ekspor ke Kanada, Koperasi mengirimkan 20 ton gula semut senilai Rp 800 juta, sementara ekspor ke Malaysia mencapai 2 ton senilai Rp 300 juta.

Kementan menambahkan bahwa potensi produk gula semut Indonesia sangat besar, dengan luas areal kelapa mencapai 3,2 juta hektare dan produksi kelapa sebesar 50.605 ton. Gula semut memiliki keunggulan seperti indeks glikemik yang lebih rendah, menjadikannya pilihan yang lebih sehat dibandingkan dengan gula pasir. Harga jualnya pun cukup bersaing, berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per kilogram.

Dengan permintaan global yang terus meningkat, gula semut menjadi salah satu produk yang menjanjikan untuk ekspor, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian petani di Indonesia.(*)