UPTD PJJ Sambut Baik Hibah Lahan Bangun Drainase di Tanjung Raya

--
Radarlambar.bacakoran.co - Warga Pekon Tanjung Raya, Kecamatan Sukau, menunjukkan kepedulian luar biasa terhadap masalah banjir yang sering melanda ruas Jalan Provinsi penghubung Lampung Barat dan Sumatera Selatan.
Secara sukarela, mereka menghibahkan lahan mereka untuk pembangunan drainase permanen guna mengatasi genangan air yang kerap mengganggu arus lalu lintas dan merusak jalan.
Langkah ini merupakan bentuk dukungan masyarakat untuk membantu pemerintah menangani permasalahan banjir yang sering terjadi setiap musim hujan. Pembangunan drainase ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi dampak genangan air yang sering merendam jalan dan menghambat mobilitas warga.
Ruas jalan provinsi yang menghubungkan Lampung Barat dan Sumatera Selatan merupakan jalur vital bagi distribusi barang dan mobilitas masyarakat. Dengan adanya drainase permanen, diharapkan permasalahan banjir yang mengganggu dapat teratasi.
Aparat Pekon Tanjung Raya menyebutkan bahwa penghibahan lahan ini merupakan inisiatif murni dari warga yang merasa prihatin dengan kondisi jalan yang sering tergenang. Mereka menyerahkan lahan sepanjang 120 meter untuk pembangunan saluran drainase, yang nantinya akan dibuat dengan gorong-gorong permanen yang mengarah ke jurang.
Warga pemilik lahan, Jumadi, menyatakan bahwa dirinya memperbolehkan tanahnya digunakan untuk pembangunan drainase asal proyek tersebut dilakukan secara permanen dan tepat agar tidak merugikan masyarakat setempat di masa depan.
Sebelumnya, UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Wilayah V Lampung Barat telah mengirimkan alat berat untuk mengurangi genangan air yang merendam ruas Jalan Provinsi Liwa-Ranau di Pekon Tanjung Raya. Upaya tersebut merupakan respons terhadap keluhan masyarakat dan pengendara yang merasa terganggu dengan kondisi jalan yang sering macet saat musim hujan.
Kepala UPT PJJ Wilayah V, Aprisol Putra, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melaporkan kondisi tersebut ke Pemerintah Provinsi Lampung dan dinas terkait. Ia menjelaskan bahwa banjir terjadi karena saluran drainase yang seharusnya mengalir melalui kebun warga tertutup oleh talud yang dibangun oleh warga setempat, sehingga air hujan tidak dapat mengalir dengan lancar.
Sebagai solusi, UPT PJJ telah menambah lebar dan kedalaman saluran drainase untuk menampung air hujan, meskipun upaya tersebut masih terbatas. Namun, setelah berkoordinasi dengan camat dan mendapatkan izin dari warga, pekerjaan perbaikan saluran drainase akan terus dilanjutkan.
Dengan adanya kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah, diharapkan masalah banjir di ruas Jalan Provinsi Liwa-Ranau dapat teratasi dengan tuntas. Pembangunan drainase permanen ini menjadi salah satu contoh sinergi yang positif dalam menyelesaikan masalah infrastruktur yang selama ini mengganggu kenyamanan dan kelancaran lalu lintas. (adi/nopri)