Defisit APBN Meningkat, Pemerintah Tarik Utang Baru Rp250 Triliun dalam Tiga Bulan Pertama 2025

MENTERI Keuangan RI Sri Mulyani. Foto Agenda--
Secara keseluruhan, pembiayaan anggaran pemerintah pada akhir Maret 2025 tercatat sebesar Rp270,4 triliun, yang terdiri dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) neto senilai Rp282,6 triliun, atau 44% dari target APBN 2025 sebesar Rp642,6 triliun.
Sementara itu, pinjaman neto tercatat minus Rp12,3 triliun, yang berarti lebih rendah dari target yang mencapai Rp133,3 triliun.
Penerbitan SBN ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, di mana realisasinya hanya sekitar Rp104 triliun.
Sementara itu, pinjaman yang didapatkan pemerintah juga lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu, yang tercatat mencapai Rp1,6 triliun.
Tantangan dan Strategi Pemerintah ke Depan
Dalam menghadapi tantangan perekonomian global yang tidak pasti, pemerintah berkomitmen untuk tetap menjalankan kebijakan fiskal yang prudent dan efisien.
Sri Mulyani juga menegaskan bahwa meskipun penarikan utang meningkat, semua langkah pembiayaan anggaran akan dilakukan dengan hati-hati, dan pemerintah akan terus menjaga kesehatan keuangan negara dengan transparansi dan akuntabilitas tinggi.
Sebagai langkah jangka panjang, pemerintah juga berencana untuk memperkuat struktur penerimaan negara dan memitigasi dampak dari kebijakan perdagangan internasional yang bisa mempengaruhi perekonomian domestik.
Dengan demikian, meskipun penarikan utang besar-besaran terjadi, pemerintah memastikan bahwa langkah tersebut diambil untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia dalam jangka panjang. (*)