Trump Kenakan Tarif ke Pulau Tak Berpenghuni di Antartika, Isinya Cuma Penguin

Donald Trump.//Foto:dok/net--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Amerika Serikat kembali membuat keputusan perdagangan yang memicu tanda tanya. 

Kali ini, kebijakan tarif impor terbaru Presiden Donald Trump mencantumkan dua wilayah terpencil yang hanya dihuni oleh satwa liar—Pulau Heard dan Kepulauan McDonald—ke dalam daftar lokasi yang dikenakan bea masuk barang sebesar 10 persen.

Kedua wilayah tersebut adalah pulau-pulau vulkanik terpencil di selatan Samudra Hindia, yang secara administratif masuk wilayah Australia, dan merupakan bagian dari ekosistem Antartika. 

Meski tidak dihuni manusia, area ini kini masuk radar kebijakan dagang Amerika.

 

Jauh, Beku, dan Hanya Dihuni Satwa Laut

Pulau Heard dan Kepulauan McDonald bukan tempat biasa. Lokasinya sangat terisolasi, hanya bisa diakses lewat pelayaran laut dari Perth, Australia, dan perjalanan pun bisa memakan waktu lebih dari dua minggu. 

Di sana tak ada pemukiman, aktivitas ekonomi, atau pelabuhan aktif. Yang ada hanyalah penguin, anjing laut, dan medan es ekstrem.

Menurut laporan The Guardian (4 April 2025), kunjungan manusia terakhir ke wilayah tersebut terjadi sekitar sepuluh tahun lalu. 

Namun, kebijakan tarif Trump tetap mencantumkan wilayah itu dalam daftar resmi, membuat banyak pihak bingung.

 

Australia Bingung, Dunia Maya Heboh

Kebijakan tersebut mengundang reaksi dari berbagai tokoh dunia termasuk Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese yang menyatakan keheranannya terhadap langkah tersebut. 

“Kalau pulau yang isinya cuma penguin saja kena tarif. Artinya tidak ada lagi tempat yang aman di dunia,” ujarnya dengan nada menyindir.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan