Trump Kenakan Tarif ke Pulau Tak Berpenghuni di Antartika, Isinya Cuma Penguin

Donald Trump.//Foto:dok/net--

Warganet juga tidak tinggal diam. Media sosial ramai dengan meme lucu bertema penguin korban pajak Trump, yang menyindir betapa anehnya kebijakan ini.

 

Alasan di Balik Keputusan yang Tak Biasa

Mengutip laporan BBC (8 April 2025), Howard Lutnick, Menteri Perdagangan AS, menyebutkan bahwa tarif diberlakukan ke wilayah ini demi "menutup celah pengiriman" (loophole) yang bisa dimanfaatkan negara lain untuk menghindari bea impor.

Menurutnya, meski pulau-pulau itu kosong, secara teknis masih bisa dicantumkan sebagai titik transshipment—yakni pemindahan barang antar pelabuhan sebelum masuk AS. 

Dengan menutup celah ini, pemerintah berharap bisa mencegah penyelundupan jalur tidak resmi.

 

Ternyata Ada Riwayat Ekspor

Meskipun terdengar tak masuk akal, data dari Bank Dunia yang dikutip BBC menunjukkan bahwa Pulau Heard dan Kepulauan McDonald memang pernah terdaftar sebagai asal ekspor barang ke Amerika. 

Salah satunya terjadi pada tahun 2022, ketika terjadi pengiriman barang elektronik dan mesin senilai sekitar 1,4 juta dolar AS.

Namun, para analis menyebut kemungkinan besar pengiriman itu hanyalah pencatatan administratif, bukan benar-benar berasal dari fisik wilayah tersebut.

Menteri Perdagangan Australia, Don Farrell, mengkritik keras kebijakan ini. Menurutnya, memasukkan wilayah kosong ke dalam kebijakan tarif adalah langkah yang sembrono dan terburu-buru.

“Saya tak yakin penguin tua di sana pernah berselisih dengan Presiden Trump,” sindir Farrell dalam wawancaranya dengan BBC.

 

Kebijakan Tetap Jalan Meski Dikritik

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan