Menjalani Tahanan, Hasto Temukan Kekuatan Baru: Berat Badan Turun Drastis

Terdakwa kasus dugaan suap pengurusan penggantian antarwaktu (PAW) anggota DPR dan perintangan penyidikan, Hasto Kristiyanto (tengah) sebelum menjalani sidang pembacaan putusan sela di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat 11 April 2025 kemarin.//Foto:dok/ne--
Radarlambar.Bacakoran.co — Masa penahanan di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi momen introspeksi mendalam bagi Hasto Kristiyanto. Dalam kurun waktu beberapa minggu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini mengalami penurunan berat badan signifikan. Aktivitas fisik yang konsisten dan pilihan untuk menjalani puasa ekstrem menjadi bagian dari proses penguatan diri yang ia jalani secara sadar dan terukur.
Informasi itu datang dari Guntur Romli, politisi sekaligus rekan separtai Hasto, yang mengatakan bahwa penurunan berat badan tersebut terjadi akibat kombinasi puasa ekstrem dan latihan fisik yang dilakukan secara rutin oleh Hasto.
"Beliau menjalani puasa selama lebih dari sehari penuh tanpa makanan dan minuman, serta tetap berolahraga. Itu menunjukkan dedikasi beliau dalam menjaga ketahanan fisik maupun mental," ujar Guntur dalam sebuah pernyataan resmi, Jumat 11 April 2025 kemarin.
Tak hanya itu, Hasto juga disebut menulis surat terbuka dari balik tahanan yang berisi pesan moral, ucapan selamat Idulfitri, dan harapan bagi bangsa. Dalam surat tersebut, ia menyampaikan bahwa masa penahanan menjadi ruang kontemplatif yang memperdalam keyakinannya terhadap perjuangan dan prinsip keadilan.
Hasto menilai bahwa ketenangan yang ia peroleh selama berada di balik jeruji memberikan kesempatan untuk melihat ulang makna hidup, memperkuat keimanan, serta menumbuhkan kembali semangat melayani masyarakat.
Ia juga menyinggung kondisi sosial dan ekonomi Indonesia, yang menurutnya masih dibayangi oleh ketimpangan akibat penyalahgunaan wewenang di masa lalu. Dalam pandangannya, hanya melalui sistem hukum yang berkeadilan, kesejahteraan bangsa bisa dicapai secara merata.
"Jangan pernah takut menyuarakan kebenaran," demikian salah satu kutipan dari surat Hasto yang dibagikan Guntur kepada media.
Di tengah proses hukum yang masih berjalan, Hasto menghadapi tuduhan menghambat penyidikan dalam kasus suap yang menyeret nama buronan Harun Masiku. Ia didakwa merintangi penyelidikan dengan memerintahkan perusakan barang bukti serta diduga terlibat dalam praktik politik uang yang melibatkan mantan pejabat Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Meski demikian, pihak PDI Perjuangan menilai bahwa tuduhan tersebut sarat muatan politik. Mereka menyebut proses hukum yang berjalan terhadap Hasto sebagai bentuk kriminalisasi terhadap oposisi yang vokal.
Guntur juga menyampaikan terima kasih kepada para jurnalis yang terus mengikuti perkembangan kasus ini. Ia menilai pesan-pesan dari Hasto menunjukkan bahwa semangat perjuangan politik dan nilai-nilai kebangsaan tetap menyala, meski dalam kondisi serba terbatas.
Kini, publik menyoroti bukan hanya persoalan hukum yang dihadapi Hasto, tetapi juga transformasi pribadinya selama dalam tahanan—sebuah fase yang ia jalani dengan ketenangan dan refleksi mendalam. (*)