Waspada Pascagempa Bogor, Aktivitas Gunung Gede dan Salak Dipantau Ketat

Gunung Gede. Foto-Detikcom--

Radarlambar.bacakoran.co – Guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,1 yang terjadi pada Kamis malam, 10 April 2025, memicu kekhawatiran terhadap potensi aktivitas vulkanik Gunung Gede dan Gunung Salak.

Kedua gunung yang berada di wilayah Jawa Barat ini merupakan bagian dari tujuh gunung api aktif yang terus dipantau oleh Badan Geologi.

Gempa yang berpusat di Tenggara Kota Bogor itu terasa cukup kuat dan disusul oleh dua gempa susulan berkekuatan magnitudo 1,8 dan 1,7. Guncangan menyebabkan kepanikan di sejumlah wilayah dan kerusakan ringan hingga sedang pada beberapa bangunan, terutama di Kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Barat, termasuk perumahan Bogor Nirwana Residence.

Wilayah sekitar pusat gempa didominasi oleh dataran bergelombang hingga perbukitan dengan struktur batuan rombakan gunung api yang telah mengalami pelapukan.

Hal ini membuat kawasan tersebut cukup rentan terhadap pergerakan tanah. Selain itu, sebagian besar daerah di sekitar Bogor memiliki klasifikasi tanah keras hingga sedang, sementara bagian utara cenderung terdiri dari tanah sedang hingga lunak.

Badan Geologi menyatakan bahwa gempa disebabkan oleh aktivitas sesar aktif dengan mekanisme sesar mendatar. Meski demikian, potensi bahaya ikutan seperti retakan tanah, penurunan permukaan, likuifaksi, maupun gerakan tanah diperkirakan tidak terjadi.

Terkait dengan kekhawatiran masyarakat terhadap aktivitas vulkanik, Gunung Gede dinyatakan berada pada tingkat aktivitas level 1 atau normal. Pemantauan tetap dilakukan secara intensif untuk mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi. Badan Geologi juga telah mengerahkan tim tanggap darurat guna melakukan analisis lapangan dan memberikan rekomendasi teknis kepada pemerintah daerah.

Sementara itu, pemerintah pusat meminta seluruh kepala daerah di wilayah rawan gempa dan letusan gunung api untuk memperkuat langkah mitigasi serta menjalin komunikasi aktif dengan BMKG dan lembaga terkait. Pemetaan wilayah rawan dan penyusunan rencana evakuasi menjadi prioritas dalam upaya perlindungan masyarakat.

Warga diimbau tetap tenang, mengikuti arahan petugas di lapangan, dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi. Pemerintah daerah diminta menyiapkan tempat pengungsian yang aman bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan.

Pemantauan terhadap Gunung Gede dan Salak akan terus dilakukan seiring meningkatnya perhatian terhadap dinamika geologi di kawasan ini. Kewaspadaan tetap menjadi langkah utama dalam menghadapi potensi bencana yang bersifat mendadak.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan