Triwulan I Tahun 2025, PAD Lampung Barat Tembus Rp19 Miliar

Ilustrasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)-----
BALIKBUKIT – Awal tahun 2025 menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lampung Barat. Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten tersebut menunjukkan kinerja menggembirakan.
Hingga triwulan I (Januari - Maret), Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) mencatat PAD telah mencapai lebih dari Rp19,3 miliar, atau sekitar 21,58% dari total target APBD murni tahun 2025 yang dipatok sebesar Rp89 miliar.
“Capaian ini patut kita syukuri, karena menunjukkan bahwa sistem pemungutan dan pengelolaan PAD berjalan cukup baik, meskipun masih di awal tahun,” ungkap Kepala Bapenda Lampung Barat, Drs. Daman Nasir, M.P., Minggu (13/4/2025).
Menurut dia, capaian PAD sebesar Rp19 miliar lebih tersebut berasal dari berbagai sumber pendapatan yang dikelola daerah, dengan rincian Pajak Daerah menyumbang lebih dari Rp5 miliar dari target Rp35 miliar (15,11%), Retribusi Daerah tercatat Rp7 miliar lebih dari target Rp42 miliar (16,92%), Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan menyumbang sekitar Rp2 miliar lebih, dari target Rp5 miliar (48,84%), serta lain-lain PAD yang sah mencapai Rp3 miliar, dari target Rp5 miliar (67,58%).
Menurut Daman, kontribusi tertinggi dalam hal persentase sejauh ini datang dari lain-lain PAD yang sah, serta pengelolaan kekayaan daerah yang mulai menunjukkan potensi besar.
Meski realisasi PAD baru menyentuh 21,58% dari total target, Daman optimistis bahwa pihaknya bersama seluruh Perangkat Daerah (PD) pengelola PAD akan mampu memaksimalkan sisa waktu tahun anggaran 2025. Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor, baik dari lembaga pengumpul hingga stakeholder lokal.
“Kami mendorong agar perangkat daerah terus berinovasi dalam menggali potensi lokal. Jangan hanya andalkan sektor konvensional, tapi juga ciptakan sumber-sumber PAD baru yang lebih kreatif dan berkelanjutan,” ucapnya.
Daman juga mengajak masyarakat untuk mendukung program peningkatan PAD dengan taat membayar pajak dan retribusi, karena kontribusi tersebut akan kembali ke masyarakat dalam bentuk pembangunan, layanan publik, hingga peningkatan infrastruktur.
“PAD adalah napas pembangunan daerah. Makin tinggi partisipasi masyarakat, makin cepat pembangunan kita bergerak. Lampung Barat butuh kontribusi nyata dari semua elemen,” pungkasnya. *