Pemerintah China Tidak Gentar dengan Tarif Impor AS yang Ditingkatkan

Presiden China Xi Jinping-Instagram/xijinpingofficialcn-

Radarlambar.bacakoran.co -Pemerintah China mengungkapkan bahwa mereka tidak gentar dengan keputusan terbaru Amerika Serikat (AS) yang menetapkan tarif sebesar 245 persen untuk produk-produk dari China. Pernyataan ini datang setelah berbagai tarif tambahan yang diberlakukan oleh AS, termasuk tarif balasan 125 persen, tarif 20 persen terkait krisis fentanyl, serta tarif lainnya yang berkisar antara 7,5 persen hingga 100 persen untuk produk tertentu.

Sanksi Tarif dari AS Pada 2 April 2025, Presiden AS Donald Trump mengumumkan penerapan tarif tambahan yang signifikan terhadap berbagai negara, dengan China menjadi salah satu target utama. Meskipun sebagian negara mendapatkan penangguhan tarif selama 90 hari, China tetap menjadi sasaran utama dalam kebijakan tarif AS yang semakin memberatkan.

Tanggapan China Menanggapi kebijakan tarif tersebut, China langsung mengambil langkah balasan dengan menaikkan tarif barang-barang dari AS hingga 125 persen. Pemerintah China juga menegaskan bahwa negosiasi perdagangan hanya bisa dilakukan jika ada rasa saling menghormati antara kedua negara. Beijing juga mengajukan keluhan resmi kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), mengklaim bahwa AS telah melanggar aturan perdagangan internasional.

Penunjukan Negosiator Baru Dalam upaya menghadapi tekanan dagang dari AS, China menunjuk Li Chenggang sebagai negosiator perdagangan baru. Li sebelumnya menjabat sebagai perwakilan China di WTO dan kini menggantikan Wang Shouwen. Langkah ini dianggap sebagai bagian dari strategi baru Beijing untuk menghadapi konflik perdagangan yang semakin memanas.

Pernyataan Trump dan Pertumbuhan Ekonomi China Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ia menunggu panggilan dari China untuk melakukan negosiasi. Trump juga mengisyaratkan bahwa China harus mengambil langkah pertama untuk mencapai kesepakatan perdagangan, dengan alasan bahwa China membutuhkan uang dari AS.

Meski menghadapi tekanan tarif yang tinggi, China tetap optimis mengenai kekuatan ekonomi mereka. Wakil Direktur Biro Statistik Nasional China, Sheng Laiyun, menyatakan bahwa tarif yang dikenakan oleh AS tidak akan mengubah tren pertumbuhan jangka panjang ekonomi China. Dalam konferensi pers pada 16 April 2025, Sheng menegaskan bahwa ekonomi China tetap kuat, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) China tumbuh sebesar 5,4 persen pada kuartal pertama 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sheng juga menambahkan bahwa China tetap berkomitmen pada target pembangunan jangka panjang dan percaya bahwa kebijakan tarif AS merugikan semua pihak, memperlambat pemulihan ekonomi global, dan bertentangan dengan prinsip-prinsip perdagangan internasional.

Kesimpulan Meskipun menghadapi berbagai tarif tinggi yang diberlakukan oleh AS, China tetap menunjukkan keteguhan dan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi mereka. Dengan penunjukan negosiator baru dan sikap tegas terhadap kebijakan tarif AS, China berkomitmen untuk terus melawan tekanan perdagangan sambil memfokuskan upaya pada pembangunan domestik. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan