Ahli Keuangan: Jangan Timbun Uang di Rekening, Ini Alasannya

Rupiah. Ilustrasi Fixabay--

Radarlambar.bacakoran.co — Di tengah ketidakpastian ekonomi yang masih berlangsung, sebagian orang memilih menyimpan uang tunai sebagai bentuk kehati-hatian. Namun, para ahli keuangan mengingatkan agar tidak menimbun terlalu banyak uang di rekening tabungan.

Menurut mereka, menyimpan uang dalam jumlah besar di rekening justru bisa menimbulkan risiko. Salah satunya, uang tersebut bisa terdampak inflasi, kesalahan sistem, atau bahkan menjadi sasaran aksi penipuan digital yang kini makin marak.

Jessica Goedtel, seorang perencana keuangan bersertifikat dari Pennsylvania, menjelaskan bahwa rekening tabungan tidak memberikan perlindungan seperti yang dimiliki kartu kredit. Ketika terjadi pembobolan, dana yang hilang akan lebih sulit dikembalikan.

Sementara itu, Gregory Guenther, konselor perencanaan pensiun dari New Jersey, menyarankan agar saldo rekening hanya cukup untuk kebutuhan satu hingga dua minggu. Tujuannya agar tidak terlalu khawatir saat berbelanja kebutuhan harian, namun tetap menghindari potensi kehilangan pertumbuhan dana yang bisa didapat dari instrumen lain.

Uang yang tersimpan terlalu banyak di rekening juga tidak memberikan imbal hasil yang tinggi. Karena itu, ahli keuangan menyarankan agar dana yang tidak dipakai untuk kebutuhan langsung dipindahkan ke tabungan darurat atau instrumen lain yang aman dan lebih menguntungkan.

Tabungan darurat tetap penting disiapkan, khususnya untuk keperluan mendesak seperti biaya rumah sakit atau jika kehilangan pekerjaan. Idealnya, jumlah tabungan darurat ini setara dengan kebutuhan tiga hingga enam bulan, dan disimpan di tempat yang aman serta mudah diakses, seperti rekening dengan bunga tinggi.

Langkah ini dapat membantu masyarakat mengatur keuangan lebih baik, tetap merasa aman, dan memaksimalkan manfaat dari dana yang dimiliki.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan