Pampangan Terapkan Sistem Digital Pelayanan Posyandu ILP

Pemerintah Pekon Pampangan Kecamatan Sekincau mulai menerapkan teknologi digital dalam pelaksanaan Posyandu ILP. -Foto Dok---
Radarlambar.bacakoran.co — Pemerintah Pekon Pampangan, Kecamatan Sekincau, mulai menerapkan teknologi digital dalam pelaksanaan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) yang digelar di Posyandu Melati 2, Pemangku Talang Semarang A, Rabu (14/5/2025).
Posyandu ILP merupakan program layanan kesehatan terpadu yang menyasar seluruh kelompok usia, mulai dari ibu hamil, ibu menyusui, balita, remaja, dewasa, hingga lansia. Program ini menjadi salah satu strategi pemerintah dalam memperluas akses layanan kesehatan dasar dan menurunkan angka stunting.
Kepala Pekon Pampangan menyebutkan, pelaksanaan Posyandu kali ini mengadopsi Sistem Informasi Desa (SID) Pampangan untuk mempercepat proses pendaftaran dan pencatatan data kesehatan masyarakat.
“Penggunaan SID memungkinkan pendataan dilakukan secara digital, sehingga pelayanan menjadi lebih cepat, akurat, dan efisien,” ujarnya.
Melalui sistem ini, informasi kesehatan warga tersimpan dalam database yang terintegrasi. Petugas dapat memantau status gizi balita, tekanan darah lansia, hingga perkembangan ibu hamil secara berkala. Sistem ini juga membantu pemerintah pekon dalam menyusun kebijakan berbasis data dan mengurangi potensi kesalahan administratif.
Warga yang hadir pun merasakan kemudahan proses layanan. Salah satu peserta, ibu dari balita usia dua tahun, mengaku tidak perlu lagi mengisi formulir manual dan menunggu lama seperti sebelumnya.
“Semuanya lebih cepat dan jelas. Kami senang ada inovasi seperti ini,” katanya.
Posyandu ILP di Pekon Pampangan juga memfokuskan perhatian pada penyakit tidak menular yang umum diderita lansia, seperti hipertensi dan diabetes, serta memberikan edukasi gizi bagi ibu menyusui.
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pekon lainnya dalam mengintegrasikan teknologi dengan pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan.
“Posyandu tidak hanya tentang pelayanan, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kesehatan,” kata petugas kesehatan setempat. (rinto/nopri)