Rupiah Menguat Seiring Tekanan Data Ekonomi AS

Mata Uang Dolar dan Rupiah. -Foto Freepik-

Radarlambar.bacakoran.co – Mata uang rupiah mencatat penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Jumat, 16 Mei 2025. Kinerja ini menunjukkan perbaikan posisi rupiah di tengah sentimen global yang sedang berubah akibat perlambatan ekonomi di Negeri Paman Sam.

Berdasarkan data pasar, rupiah dibuka pada posisi Rp 16.468 per dolar AS dan sempat bergerak dalam kisaran Rp 16.439 hingga Rp 16.474. Hingga pukul perdagangan pagi, rupiah tercatat menguat hingga mencapai level Rp 16.448, naik sekitar 80 poin atau 0,49 persen dari hari sebelumnya.

Sementara itu, performa dolar AS terhadap mata uang utama dunia mengalami pergerakan yang tidak seragam. Dolar AS sedikit menguat terhadap dolar Hong Kong, namun justru melemah saat diperdagangkan terhadap yen Jepang dan won Korea Selatan.

Kondisi ini dipicu oleh laporan ekonomi terbaru dari Amerika Serikat yang kurang menggembirakan. Penurunan kinerja dalam data penjualan ritel, harga produsen, aktivitas manufaktur regional, serta output industri memperkuat ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral AS dalam waktu dekat.

Situasi tersebut mendorong pelaku pasar untuk mencari alternatif aset yang lebih menjanjikan. Mata uang negara berkembang, termasuk rupiah, ikut menikmati arus modal yang bergeser akibat spekulasi penurunan suku bunga AS.

Dengan tren penguatan yang tengah berlangsung, nilai tukar rupiah diproyeksikan memiliki ruang untuk menembus level Rp 16.400 per dolar, dengan potensi menghadapi hambatan teknikal di sekitar Rp 16.550. (*rinto)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan