Lambar Dapat Program GSMS 2025

Ilustrasi Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS)-----
BALIKBUKIT – Kabupaten Lampung Barat tahun ini mendapatkan program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS).
GSMS adalah program yang dijalankan Direktorat Pemberdayaan Nilai Budaya dan Pelindungan Hak Kekayaan Intelektual, Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Kementerian Kebudayaan dengan mendorong seniman untuk memberikan pembelajaran kesenian, nilai Budaya, dan/atau Objek Pemajuan Kebudayaan lainnya yang tertuang dalam Undang-undang Pemajuan Kebudayaan melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah (SD dan sederajat, SMP dan sederajat, SMA/SMK dan SLB).
Kabid Kebudayaan Riady Andrianto, S.H., mendampingi Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Nowo Wibawono, S.Pd, M.Pd., mengungkapkan, Program GSMS yang direncanakan akan dilaksanakan di 5 sekolah di Kabupaten Lampung Barat ini dilaksanakan agar para peserta didik dapat menyerap secara langsung ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki seniman dan lingkungan budaya sekitarnya.
Menurut dia, program ini dilaksanakan dalam rangka menanamkan kecintaan dan wawasan yang lebih luas tentang karya seni budaya sehingga dapat memperkuat karakter para peserta didik. Hasil kegiatan ekstrakurikuler dapat dipresentasikan dalam bentuk pameran/pementasan melalui pelibatan ekosistem pendidikan (guru, tenaga pendidik, komite sekolah, masyarakat di sekitarnya).
Dijelaskannya, tujuan Gerakan Seniman Masuk Sekolah yaitu menumbuhkan budaya sekolah yang sehat, menyenangkan, mengasyikkan, mencerdaskan dan menguatkan.
Kemudian, menjalin kerjasama dan sinergi antara sekolah dengan seniman, membentuk karakter dan membangun sikap kreatif, apresiatif dan inovatif bagi peserta didik. Lalu, meningkatkan ekosistem sekolah yang berbudaya, dan menumbuhkan minat, bakat serta ketertarikan peserta didik di bidang seni budaya.
Selanjutnya, bertujuan untuk menjaring peserta didik berbakat di bidang seni melalui kompetisi tingkat nasional salah satunya FLS2N. Serta melestarikan (melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan) nilai budaya dan objek pemajuan kebudayaan, serta memberikan ruang interaksi antara seniman dan siswa
“Gerakan Seniman Masuk Sekolah tahun 2025 dilaksanakan dengan target 126 sekolah, yang melibatkan 126 seniman, 126 guru pendamping serta 1890 peserta didik,” tegas Riady, Rabu (21/5/2025)
Lanjut dia, adapun materi Gerakan Seniman Masuk Sekolah meliputi Seni Pertunjukan berupa Seni Musik/Seni Suara, Seni Tari, Seni Teater. Lalu Seni Rupa, Desain dan Kriya. Kemudian, Seni Media, Film, Animasi, dan Fotografi. Serta Seni Sastra contohnya macapat, pantun, puisi dan/atau Nilai Budaya dan Objek Pemajuan Kebudayaan lainnya.
Adapun tahapan dalam melaksanakan Program GSMS ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Barat telah melalui tahapan persiapan, dengan mengajukan permohonan kerjasama penyelenggaraan GSMS berikutnya nanti akan menandatangani Perjanjian Kerjasama, membentuk Tim Pengelola/Panitia Daerah dan melaksanakan koordinasi serta persiapan terhadap keseluruhan pelaksanaan GSMS 2025.
Riady menambahkan, rentang waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini maksimal selama empat bulan pada bulan Juli sampai Oktober Tahun 2025, dengan total pertemuan 19 kali pertemuan pembelajaran, termasuk persiapan, pelaksanaan pementasan dan pameran presentasi hasil pembelajaran. Waktu pembelajaran minimal 2 jam pelajaran atau 90 menit dalam satu kali pertemuan. “Seniman GSMS yang peserta didiknya menang kompetisi Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat provinsi dan akan melanjutkan untuk berkompetisi tingkat nasional dapat memberikan penambahan pelatihan sebanyak tujuh kali pertemuan yang difasilitasi oleh pemerintah daerah,” tutupnya. (lusiana)